Sebut Usulan Ketum Parpol untuk Tunda Pemilu Berbahaya, Pengamat: Seolah Jokowi adalah Raja dan Otoriter

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 02 Maret 2022 | 16:01 WIB
Sebut Usulan Ketum Parpol untuk Tunda Pemilu Berbahaya, Pengamat: Seolah Jokowi adalah Raja dan Otoriter
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan mengkritisi usulan penundaan Pemilu 2024 yang disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Anthony menilai, pernyataan Muhaimin berbahaya. Sebab Muhaimin seoalah menjadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seorang raja penentu keputusan penundaan Pemilu 2024.

"Tentu saya hanya bisa mengusulkan dan nanti ditentukan dan dibahas oleh ketua umum. Tentu penentunya oleh Bapak Presiden (Joko Widodo)," ujar Anthony meniru ucapan Muhaimin.

"Pernyataan bahaya dari Cak Imin, seolah-olah Jokowi adalah Raja dan otoriter, penentu ‘kudeta konstitusi," tulisnya dalam akun twitter pribadinya @AnthonyBudiawan, Selasa (1/3/2022).

Baca Juga: Penundaan Pemilu 2024, Said Iqbal: Kami akan Lawan dengan People Power Kalau Dipaksakan

Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat ditemui di gedung DPR. (Suara.com/Novian)
Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat ditemui di gedung DPR. (Suara.com/Novian)

Selain itu, Anthony mengatakan, kudeta konstitusi adalah kejahatan atau pengkhianatan kedaulatan rakyat yang tidak cukup diawali dengan pernyataan 'sebatas usulan saja'.

Menurutnya, dampak usulan kudeta konstitusi ini sangat besar bagi kehidupan bangsa Indonesia. Atas dasar itu, usulan itu harus dicegah agar tidak menjadi contoh untuk kedepannya.

"Karena dampak kudeta konstitusi sangat besar bagi kehidupan seluruh bangsa Indonesia. Kalau dibiarkan bisa jadi preseden," tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengusulkan Pemilu 2024 ditunda selama satu atau dua tahun.

Dia menyebut usul itu terlintas usai dirinya menerima pelaku usaha mikro, pengusaha dan para analis ekonomi dari berbagai perbankan di Ruang Delegasi DPR, Nusantara III, Jakarta, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Tak Sopan Bicarakan Soal Grup WA Ibu-ibu TNI: Kepo, Tanda Parno

"Saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun. Usulan ini nanti akan saya sampaikan ke pimpinan-pimpinan partai dan presiden," ujar Muhaimin lewat keterangan tertulis.

Para pelaku usaha dan ekonom memprediksi Indonesia akan mengalami momentum perbaikan ekonomi usai dua tahun pandemi Covid-19. Menurut Muhaimin, momentum tersebut tidak boleh terganggu dengan adanya pesta politik.

Ia menilai Pemilu selama ini kerap menyebabkan stagnasi ekonomi karena para pengusaha akan memilih sikap menunggu atau wait and see. Selanjutnya, Muhaimin menilai transisi kekuasaan akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi.

Usul kudeta konstitusi yang termasuk kejahatan atau pengkhiatan kepada Kedaulatan Rakyat tidak cukup selesai dengan hanya mengatakan ini sebatas usul saja. Karena dampak kudeta konstitusi sangat besar bagi kehidupan seluruh bangsa Indonesia. Kalau dibiarkan bisa jadi preseden. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI