Suara.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily mendukung Presiden Jokowi yang mengingatkan agar istri anggota TNI-Polri tidak sembarang mengundang penceramah, apalagi yang radikal.
Ace menilai langkah tersebut sebagai antisipasi agar nilai-nilai NKRI dan semangat nasionalisme yang ada di anggota maupun keluarga TNI-Polri tidak runtuh karena adanya penetrasi nilai-nilai keagamaan yang justru melemahkan semangat NKRI tersebut.
"Karena kita tahu bahwa masih ada di kalangan penceramah kita menegaskan nasionalisme itu adalah bentuk lain pemerintahan yang tagut tidak sesuai dengan Islam dan lain-lain," kata Ace di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/3/2022).
Menurut Ace, imbauan dari Jokowi harus dianggap sebagai sinyal bahwa semua kalangan harus berhati-hati dalam menghadapi penetrasi ideologis yang kerap menggunakan isu-isu agama.
"Saya kira kita bisa memahami jika memang Presiden Jokowi punya pandangan tersebut karena memang salah satu di antara penetrasi ideologis dari kelompok anti-nasionalisme adalah dengan memasuki nilai-nilai tersebut ke lembaga strategis pemerintahan, salah satunya adalah TNI-Polri," kata Ace.
Jokowi Ingatkan Ibu-ibu TNI
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kepada para istri prajurit TNI-Polri untuk tidak sembarang mengundang penceramah radikal. Meskipun hanya keluarga, Jokowi mengingatkan kalau kedisiplinannya juga sama dengan para prajurit.
Itu disampaikannya saat memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun Anggaran 2022 di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/3/2022).
"Ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinannya juga harus sama. Enggak bisa, menurut saya, enggak bisa ibu-ibu (istri personel TNI-Polri) itu memanggil, ngumpulin ibu-ibu yang lain memanggil penceramah semaunya atas nama demokrasi," kata Jokowi.
Baca Juga: Tolak Penundaan Pemilu, PSI Dukung Presiden Jokowi Bisa Bertarung dengan SBY di Pilpres 2024
"Sekali lagi di tentara, di polisi tidak bisa begitu. Harus dikoordinir oleh kesatuan, hal-hal kecil tadi, makro dan mikronya. Tahu-tahu mengundang penceramah radikal, nah hati-hati," sambungnya.