Suara.com - Rusia menegaskan tak akan mundur dari perang Ukraina. Mereka akan tetap maju sampai tujuan tercapai, hal itu ditegaskan Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoygu.
Sergey Shoygu pada Selasa (1/2/2022) mengatakan "operasi militer khusus akan berlanjut sampai tujuan yang ditetapkan tercapai."
Menyadur laman Anadolu, Rabu, dalam pertemuan kepala militer Rusia di Moskow, Shoygu mengatakan tujuan utama operasi itu adalah "untuk melindungi Federasi Rusia dari ancaman militer yang ditimbulkan oleh negara-negara Barat."
Shoygu menuduh Barat menggunakan rakyat Ukraina dalam perang melawan Rusia, dan bersikeras bahwa angkatan bersenjata Rusia tidak menduduki wilayah Ukraina dan mengambil semua tindakan untuk melestarikan kehidupan dan keselamatan warga sipil.
“Saya tekankan bahwa serangan hanya dilakukan pada fasilitas militer dan secara eksklusif dengan senjata presisi tinggi,” tambah dia.
Shoygu menuduh militer Ukraina menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, serta mengatakan mereka mengerahkan beberapa peluncur roket, senjata, mortir kaliber besar di halaman gedung perumahan, dekat sekolah dan taman kanak-kanak.
Dia juga berterima kasih kepada prajurit Rusia "atas keberanian dan kepahlawanan, kinerja tugas yang teliti dan profesional."
Sejak Kamis lalu -- beberapa hari setelah pengakuan Rusia atas dua wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina timur -- perang Rusia terhadap Ukraina ditanggapi komunitas internasional dengan kecaman, dan Uni Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) menerapkan serangkaian sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Rusia semakin diisolasi setelah sejumlah banknya dikeluarkan dari sistem perbankan internasional SWIFT.