Militer Ukraina Olesi Peluru Pakai Lemak Babi untuk Lawan Tentara Muslim Chechnya

Rabu, 02 Maret 2022 | 11:10 WIB
Militer Ukraina Olesi Peluru Pakai Lemak Babi untuk Lawan Tentara Muslim Chechnya
Seorang militer Ukraina memeriksa kendaraan infanteri Rusia GAZ Tigr yang hancur setelah pertempuran di Kharkiv, Ukraina, Minggu (27/2/2022). [Sergey BOBOK / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Azov Batalion, kelompok Neo Nazi yang diserap menjadi bagian militer Ukraina dilaporkan melumasi peluru dengan minyak babi untuk melawan tentara Muslim Chechnya. Hal ini terlihat dalam sebuah video yang dibagikan oleh Garda Nasional Ukraina.

Menyadur Al Jazeera, Garda Nasional Ukraina membagikan video tersebut di akun Twitter mereka. Dalam video, terlihat prajurit Azov mengolesi peluru mereka dengan lemak babi, seolah-olah hendak digunakan untuk melawan tentara Muslim Chechnya.

Diketahui, tentara Chechnya ikut dikerahkan saat Rusia meningkatkan serangan militer di Ukraina.

Sementara itu, Azov batalion merupakan unit militer infanteri sayap kanan, di mana mereka merupakan kelompok ultranasionalis yang dituduh menyembunyikan ideologi supremasi kulit putih dan neo-Nazi.

Baca Juga: Tok! FIFA Larang Timnas Rusia Tampil di Ajang Internasional

Azov batalion mulai membantu tentara Ukraina bertempur melawan separatis pro-Rusia pada 2014. Sejak itu,  Azov juga telah dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata.

Adapun video pejuang Azov melumasi peluru dengan minyak babi masih belum bisa diverifikasi secara independen oleh Al Jazeera. Video itu menunjukkan seorang pria yang diduga anggota pejuang Azov tengah mencelupkan peluru ke dalam apa yang terlihat seperti lemak babi.

Kelompok Azov melakukan hal tersebut sambil berbicara yang ditujukan kepada pasukan Chechnya. Ia menyebut tentara Muslim Chechnya tidak akan masuk surga jika nekat menyerang Ukraina.

"Saudara-saudara Muslim yang terhormat. Di negara kami, Anda tidak akan masuk surga. Anda tidak akan diizinkan masuk surga. Silakan pulang. Di sini, Anda akan menemui kesulitan. Terima kasih atas perhatiannya, selamat tinggal," kata pejuang Azov.

Meskipun telah diintegrasikan ke dalam militer resmi, anggota Azov dilaporkan akan terus mengenakan lencana Wolfsangel. Lencana itu diketahui digunakan oleh sejumlah divisi Nazi selama Perang Dunia II.

Baca Juga: Dampak Perang Rusia-Ukrania, Louis Tomlinson dan Greenday Batalkan Tur di Moskow

Azov juga menjadi salah satu alasan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan serangan ke Ukraina. Ia menyebut kehadiran unit-unit semacam itu dalam militer Ukraina menjadi alasan untuk melakukan 'operasi militer khusus demi mendemiliterisasi dan mende-Nazifikasi Ukraina'.

Militer Rusia dalam jumpa pers juga mengklaim bahwa “Batalyon Nazi” merupakan bagian penting dari perlawanan terhadap serangan mereka.

Pada hari Sabtu, pemimpin wilayah Chechnya Rusia dan sekutu Putin, Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa pejuang Chechnya telah dikerahkan di Ukraina. Mereka juga bertugas mendesak Ukraina untuk menggulingkan pemerintah mereka.

Sebuah video pendek yang diterbitkan oleh saluran berita Rusia yang didukung negara RT, menunjukkan ribuan pejuang Chechnya berkumpul di alun-alun utama ibukota wilayah itu, Grozny. Mereka menunjukkan kesiapan untuk berperang di Ukraina.

Kadyrov sendiri menggambarkan dirinya sebagai "prajurit kaki" Putin. Pasukan Chechnya sebelumnya juga telah dikerahkan di Suriah dan Georgia.

Pada hari Jumat, kata-kata Kadyrov bergema bersama pimpinan Rusia yang mendesak Ukraina untuk bangkit melawan pemerintah mereka sendiri, yang ia sebut terbuat dari "neo-Nazi". Pejabat Ukraina menolak keras deskripsi itu.

Video yang mungkin Anda lewatkan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI