Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Politisi PDIP: Itu Jebakan untuk Jokowi

Rabu, 02 Maret 2022 | 10:05 WIB
Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Politisi PDIP: Itu Jebakan untuk Jokowi
Presiden Joko Widodo saat peresmian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) seksi I Binjai-Pangkalan Brandan ruas Binjai-Stabat di Langkat, Sumatera Utara, Jumat (4/2/2022). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus senior PDIP Budiman Sudjatmiko menanggapi soal isu perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Budiman menyebut bahwa wacana tersebut merupakan jebakan bagi Jokowi.

Budiman Sudjatmiko mengatakan Presiden Jokowi tegas menolak masa jabatannya diperpanjang.

"Secara personal, ada teman yang kebetulan Tim beliau (Jokowi) lah yang sehari-hari di sana. Ini gimana? Aku tiga kali (nanya), gimana? Dia bilang enggak, ini jebakan. Itu jebakan, itu aib, demi Allah, orang yang bersama beliau lah (bilang gitu), demi Allah saya bersumpah, demi Allah, gitu," kata Budiman, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga: Presiden Jokowi Tidak Mau Tergesa-gesa Putuskan Status Pandemi ke Endemi

Lebih lanjut, Budiman memberikan tanggapan mengenai usul pemilu ditunda.

"Ya itu dinamika, itu dinamika, lihat aja sikap PDIP, Nasdem, Gerinda juga kalo gak salah ya, jadi partai-partai yang enggak ecek-ecek (yang nolak) ya kaan," bebernya.

Meski demikian, Budiman menyatakan PDIP, Gerindra dan NasDem kompak menolak masa jabatan presiden 3 periode.

"Alhamdulillah udah tegas PDIP, Bu Mega, Sekjen, saya, menolak. Ya saya juga sebagai aktivis menolak. Biayanya mahal itu reformasi, jangan sampai Pak Jokowi dilemparin aib. Kan buat Pak Jokowi itu berasa dilemparin aib," jelasnya.

Ia mengungkapkan PDIP akan bertarung di parlemen untuk menolak wacana tersebut.

Baca Juga: KSAL Laksamana Yudo Margono: Teguran Presiden Harus Ditindaklanjuti Secara Serius

"Bertahan (mendukung) tinggal kita bertarung saja di parlemen dan menurut saya ini adalah kewajiban moral kita untuk menjaga semangat reformasi ya. Saya kira itu," ungkapnya.

Selanjutnya, Budiman menanggapi soal parpol yang menyetujui pemilu ditunda.

Ia menyebut ketiga parpol yang setuju memiliki alasan politik sendiri.

"Apa maksud politiknya? Ya silakan didiskusikan terbuka. Ya didebatkan. Tapi posisi PDIP jelas, hasil reformasi nggak boleh dikhianati tapi keberlangsungan dan keberlanjutan program Pak Jokowi juga harus dijaga oleh etika politik dan PDIP insyaallah akan melanjutkan visi beliau yang memang belum selesai," tandasnya.

Budiman kemudian memberikan usul agar setiap mantan presiden harus diberi posisi untuk membantu membangun Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI