Suara.com - Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Cibenda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terganggu karena dua ruang kelar ambruk akibat guncangan gempa bumi. Gempa dengan Magnetudo 4,8 yang terjadi pada Senin (28/2) malam sekitar pukul 22.38 WIB itu berpusat di Bayah, Banten.
"Akibat ambruk ruang kelas I dan II SDN 1 Cibenda yang berada di Kecamatan Ciemas tersebut kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu," kata Kepala SDN Cibenda 1 Misor di Sukabumi, Selasa (1/3/2022).
Misor menuturkan akibat tidak bisa lagi digunakan ruang kelas itu 59 pelajar kelas I dan II terpaksa kegiatan belajar dialihkan menjadi daring atau online yang seharusnya tatap muka karena bangunan kelasnya ambruk.
Pihaknya juga sudah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dan Pemkab Sukabumi untuk segera dilakukan perbaikan agar kegiatan belajar dan mengajar tatap muka untuk murid kelas I dan II bisa kembali dilaksanakan.
Baca Juga: Guncangan Gempa di Banten Terasa hingga Jakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Kekinian pihak sekolah belum mengetahui sampai kapan puluhan pelajarnya itu melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring, karena pihaknya khawatir jika dipaksakan melakukan tatap muka di sekolah bisa saja terjadi hal yang tidak diinginkan.
Ambruk dua bangunan kelas SDN 1 Cibenda tersebut sudah ditinjau langsung Muspika Ciemas seperti dari Polsek Ciemas, Koramil 0622-15 Ciemas dan Pemerintah Kecamatan Ciemas serta Satpol PP dan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan Ciemas.
Di sisi lain gempa Magnitudo 5,2 yang terjadi pada Selasa, (1/3) sekitar pukul 22 22 WIB dengan koordinat di 8.48 LS, 107.57 BT, 134 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jabar dengan kedalaman 10 km juga dirasakan oleh sebagian warga Sukabumi.
Gempa ini tidak membuat panik warga karena getaran yang dirasakan kecil bahkan banyak yang tidak merasakan.
Baca Juga: Tetap Layani 5 Pelanggan di Lumajang Meski Rugi, Alasan Provider Internet Ini Bikin Haru