Diungsikan ke Polandia dan Rumania usai Dievakuasi dari Ukraina, Begini Skenario Pemulangan 99 WNI ke Tanah Air

Selasa, 01 Maret 2022 | 15:47 WIB
Diungsikan ke Polandia dan Rumania usai Dievakuasi dari Ukraina, Begini Skenario Pemulangan 99 WNI ke Tanah Air
Kemenlu mengaku telah mengevakuasi sebanyak 25 WNI di Odessa, Ukraina ke Rumania. (tangkapan layar/Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 99 WNI dan 5 WNA telah dievakuasi ke luar Ukraina yang sedang berperang melawan Rusia. Mereka berada di titik aman yakni Bucharest, Rumania dan di Rzeszow, Polandia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkap skenario rencana pemulangan 99 WNI itu dari lokasi tersebut ke tanah air. Menurutnya, saat ini pemerintah RI sedang mematangkan proses evakuasi para WNI itu melalui jalur udara.

"Langkah selanjutnya, yaitu mengambil jalur udara, untuk mengambil para WNI kita yang berada di dua titik, yaitu 1 titik di Rumania dan 1 titik di Polandia. Saat ini sedang terus dimatangkan," ujar Retno dalam jumpa pers secara virtual, Selasa (1/3/2022).

"Jadi sekali lagi, setelah para evacuee (pengungsi) aman di dua titik tersebut, maka langkah selanjutnya adalah penjemputan dengan pesawat untuk kembali ke Indonesia," katanya.   

Baca Juga: Resmi! Presiden Zelenskyy Tandatangani Dekrit Bebas Visa, Pejuang Asing Kini Bebas Masuk Ukraina

Retno meminta masyarakat Indonesia mendoakan agar para WNI tersebut selamat saat tiba Indonesia.

"Sekali lagi, kita sangat bersyukur Alhamdulillah, bahwa sebagian besar dari WNI kita yang berada di Ukraina sudah dapat dievakuasi," tutur dia.

Retno membeberkan, situasi di Ukraina sampai saat ini masih sangat dinamis dan berubah dengan cepat. Situasi kata Retno tentunya sangat mempengaruhi upaya Pemerintah Indonesia untuk melakukan evakuasi warga negara kita.

"Tentunya keselamatan WNI menjadi prioritas kita," ucap Retno.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menjelaskan proses evakuasi 99 WNI dari Ukraina. (Tangkapan layar)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menjelaskan proses evakuasi 99 WNI dari Ukraina. (Tangkapan layar)

Kata Retno, sejak awal pemerintah sudah memperhitungkan bahwa evakuasi tersebut tidak akan mudah, memiliki tingkat kompleksitas dan bahaya yang cukup tinggi di tengah pertempuran yang masih terjadi. Pasalnya kata Retno, keberadaan WNI juga tersebar di beberapa kota di Ukraina, yang berarti mereka tidak tinggal di satu kota.

Baca Juga: Hari Keenam Invasi Rusia: Rumah Sakit Bersalin Jadi Sasaran Artileri, 70 Tentara Ukraina Tewas

"Selain koordinasi pada working levels, saya juga melakukan banyak komunikasi dengan sejumlah Menteri Luar Negeri untuk saling memberikan informasi mengenai situasi dan jalur aman untuk evakuasi," papar Retno.

Komunikasi kata Retno juga dilakukan dengan otoritas Ukraina, Rusia dan ICRC (Komite Internasional Palang Merah), terutama untuk memintakan safe passage pada saat pelaksanaan evakuasi demi keamanan dan keselamatan para WNI. 

Retno mengaku, koordinasi interal juga dilakukan pemerintah dengan libatkan sejumlah lembaga termasuk Badan Intelejen Negara (BIN).  

"Di Jakarta tentunya Kemlu secara dekat berkoordinasi dengan BAIS, BIN dan K/L terkait lainnya," ucap dia.

Sementara itu, kata Retno, KBRIdi Kiev, Warsawa, Bucharest dan Moscow disiagakan terus untuk mendukung pelaksanaan evakuasi. 

"Jalur evakuasi, terutama dari Kiev, sempat dikaji ulang mengingat munculnya situasi yang menyulitkan jika evakuasi dilakukan ke arah Lviv," katanya. 

Evakuasi 99 WNI

Sebelumnya, Menlu Retno mengatakan sebanyak 99 Warga Negara Indonesia dan 5 WNA yang telah berada di luar Ukraina.

"Sebagian besar WNI sudah dapat kita evakuasi keluar dari Ukraina. Jumlah total yang telah berada di luar Ukraina adalah 99 WNI dan 5 WNA yang merupakan keluarga dari WNI kita," katanya.

"99 WNI sudah keluar dari Ukraina, sekali lagi, termasuk 5 WNI yang melakukan evakuasi mandiri," ucap dia.

Lanjut Retno, 99 WNI dan WNA tersebut dalam kondisi aman di Bucharest, Rumania dan di Rzeszow, Polandia.

"Saat ini mereka sudah berada di dua titik aman, yaitu di Bucharest, Rumania dan di Rzeszow, Polandia," ungkap Retno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI