Suara.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan masih ada 13 Warga Negara Indonesia (WNI) yang belum dapat dievakuasi di sebelah utara Ukraina.
Sejumlah 13 WNI yang dievakuasi tersebut terdiri dari 4 WNI di Kharkiv dan sembilan WNI lainnya belum dievakusi karena masih terjadinya pertempuran darat di wilayah tersebut.
"Masih terdapat empat WNI di Kharkiv dan sembilan WNI di Chernihiv, di sebelah utara Ukraina. Mereka belum dapat dievakuasi mengingat pertempuran darat masih terus terjadi," ujarnya dalam jumpa pers secara virtual, Selasa (1/3/2022).
Pernyataan Retno menyusul adanya invasi Rusia ke Ukraina. Ia menuturkan, pihaknya yakni KBRI Kiev dan KBRI Moskow terus menjalin kontak dengan 13 WNI yang belum dievakuasi tersebut.
Baca Juga: Menlu Retno: 24 WNI Pilih Tetap Tinggal di Ukraina karena Alasan Keluarga
Retno juga mengungkapkan, kondisi 13 WNI itu dalan kondisi sehat dan memiliki pasokan logistik yang cukup.
"KBRI Kiev dan KBRI Moskow terus melakukan kontak dengan mereka. Informasi yang kami terima mereka dalam kondisi sehat dan memiliki pasokan logistik yang cukup," ucap dia.
Karena itu kata Retno, pemerintah masih menunggu waktu yang tepat untuk mengevakuasi 13 WNI di wilayah sebelah utara Ukraina itu
"Pemerintah masih terus menunggu saat yang tepat untuk dapat mengevakuasi mereka," papar dia.
Sebelumnya, Menlu Retno Marsudi mengatakan sebagain besar WNI telah dievakuasi ke luar Ukraina, sebanyak 99 WNI dan 5 WNA telah berada di luar Ukraina.
"Sebagian besar WNI sudah dapat kita evakuasi keluar dari Ukraina. Jumlah total yang telah berada di luar Ukraina adalah 99 WNI dan 5 WNA yang merupakan keluarga dari WNI kita," tutur dia.
Sejumlah 99 WNI kata Retno termasuk WNI melakukan yang evakuasi mandiri. Dari total 99 WNI tersebut yakni 94 yang dievakuasi pemerintah dan 5 WNI yang melakukan evakuasi mandiri.
"99 WNI sudah keluar dari Ukraina, sekali lagi, termasuk 5 WNI yang melakukan evakuasi mandiri," ucap dia.
Lanjut Retno, 99 WNI dan WNA tersebut dalam kondisi aman di Bucharest, Rumania dan di Rzeszow, Polandia.
"Saat ini mereka sudah berada di dua titik aman, yaitu di Bucharest, Rumania dan di Rzeszow, Polandia," ungkap Retno.