"Mbak Lia bulan Februari. Gaji pokok Rp 100 ribu. Jumlah tatap muka 33 x Rp 3.000 = Rp 99.000. Total Rp 199.000," tulis rincian dalam amplop itu.

Gaji Rp 200 ribu yang diterima guru itu tentu langsung ramai dikomentari warganet. Mereka menuliskan beragam kritikan dan ikut miris melihat gaji sang guru yang dinilai tidak layak.
Bahkan, tidak sedikit yang menyoroti gaji sekali tatap muka yang hanya Rp 3.000. Warganet turut membandingkan gaji itu dengan penghasilan guru les yang dinilai lebih besar.
"Gila, masak tatap muka cuma 3 ribu. Anakku aja les sejam 20 ribu setiap satu kali pertemuan. Itu mah edan banget cuma di bayar 3 ribu. Bener-bener gak ngehargai sama sekali," kritik warganet.
"Kerja serius gajinya main-main, onoh yang tukang tidur pas rapat apa kabar gaji dan tunjangannya," sentil warganet.
"Ada yang tahu gak, perhitungan gaji untuk pegawai honorer itu gimana ya? Apa udah ada ketentuannya atau gimana sekolahnya ngasihnya? Ada yang bisa jelasin?" tanya warganet.
"Kenapa gaji guru kecil? Padahal mereka sekolah mahal-mahal? Meski honorer, berikan mereka gaji yang layak," desak warganet.
"Kalau di kota besar sekarang tuh les private aja dah 100 ribu per jam. Anakku ambil private ke rumah, mata pelajaran matematika ngambil guru dari aplikasi ruang guru, perkedatangan 150 ribu setiap 1,5 jam. Seminggu 2 kali pertemuan," beber warganet.
"Yang merusak anak bangsa dibayar mahal, yang membuat pintar anak bangsa dibayar murah," sindir warganet.
Baca Juga: Jangan Berpuas Diri Dulu! Ini 4 Tanda Kamu Masih Harus Berhemat
"Di negeri kita, tenaga pendidik itu emang kayak gak ada harganya. Saudaraku jadi dosen aja ternyata gajinya di bawah UMR kok dosen lo ya, apalagi guru," tambah yang lain.