Suara.com - Imbas invasi Rusia ke Ukraina tak hanya menciptakan perang secara terbuka. Namun juga di ranah siber.
Website kantor berita utama Rusia, TASS, mengalami down atau lumpuh usai terkena serangan siber, ungkap departemen komunikasinya pada Senin.
"Situs web resmi kami menjadi sasaran serangan peretas dan diretas. Para penyerang memposting informasi di dalamnya yang tidak sesuai dengan kenyataan. Dewan redaksi TASS tidak ada hubungannya dengan pernyataan ini,” ungkap pihak berwenang kantor berita itu sebagaimana dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu, Selasa (1/3/2022).
"Dalam beberapa hari terakhir, website TASS terkena serangan siber besar-besaran yang konstan. Hari ini, para penyerang berhasil membobol proteksi. Saat ini, upaya sedang dilakukan untuk memulihkan fungsionalitas website TASS," kata Departemen Komunikasi TASS.
Bersamaan dengan situs web TASS, sejumlah media besar Rusia lainnya diserang dan diretas.
Situs media lain, kantor berita RIA hanya bekerja dengan fungsi terbatas, pencarian situs web tidak berfungsi dan pembaruan halaman bekerja dengan lambat.
Website Kremlin beroperasi secara terputus, serta situs web terkait pemerintah lainnya, termasuk portal web kabinet dan Kementerian Luar Negeri mengalami gangguan.
Akhir pekan lalu, kelompok peretas Anonymous mengklaim telah meretas website pemerintah Rusia, tetapi laporan itu kemudian dibantah oleh para pejabat Moskow.
Sejak Kamis lalu -- beberapa hari setelah pengakuan Rusia atas dua daerah yang dikuasai separatis di Ukraina timur -- perang Rusia terhadap Ukraina telah ditanggapi oleh kecaman dari komunitas internasional, di mana Uni Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) menerapkan serangkaian sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Baca Juga: Balas Sanksi Uni Eropa, Rusia Tutup Wilayah Udaranya Untuk 36 Negara
Rusia semakin diisolasi setelah pesawat-pesawatnya dilarang terbang di wilayah udara Eropa dan Kanada, dan sejumlah banknya telah dikeluarkan dari sistem perbankan internasional SWIFT.