Suara.com - Mayoritas dunia benar-benar marah akan perilaku Rusia menginvasi Ukraina. Diketahui Presiden Vladimir Putin mengerahkan ribuan tentara lengkap dengan sarana tempurnya menggempur negara tetangganya itu sejak Kamis (24/2/2022) pekan lalu.
Serangan bertubi-tubi Rusia dibalas dengan rentetan sanksi yang dijatuhkan sejumlah negara. Mulai dari Amerika Serikat, Singapura, negara-negara Eropa hingga Jepang, kompak menjatuhkan sanksi.
Tak hanya dari negara, sanksi juga datang dari komunitas atau badan olahraga di dunia. Seperti FIFA yang telah resmi mencoret timnas Rusia bisa tampil di Piala Dunia.
UEFA turut 'numpang' mereka sepakat memberikan sanksi kepada klub-klub sepakbola Rusia dilarang tampil di Liga Champions maupun Liga Eropa.
Baca Juga: Usai Hukuman Ekonomi, Kini Rusia Harus Menerima Sanksi dari FIFA, Ditendang dari Piala Dunia
Bisa dibilang, sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia benar-benar meluas ke segala sisi. Mulai dari ekonomi, jalur udara, hingga merambah ranah olahraga.
Terkini, Jepang pada Selasa (1/3/2022) memastikan diri bergabung dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya dalam menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia, termasuk membekukan aset milik para pemimpin dan tiga lembaga keuangan negara itu.
Selain membekukan aset yang dipegang oleh enam pejabat Rusia termasuk Presiden Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Jepang akan membekukan aset bank milik negara Rusia, yakni Promsvyazbank dan Vnesheconombank serta bank sentral negara itu.
Jepang juga akan melarang ekspor ke 49 entitas Rusia sebagai bagian dari sanksi, kata pemerintah Jepang dalam sebuah pernyataan.
"Kami telah sepakat tentang perlunya mengambil sanksi yang kuat terhadap Rusia," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Selasa setelah pertemuan daring dengan para pemimpin Barat termasuk Presiden AS Joe Biden sebagaimana dilansir Antara dari Reuters.
Baca Juga: Disanksi Barat Lantaran Serang Ukraina, Putin Malah Balas Lakukan Ini
Amerika Serikat pada Senin (28/2) memberlakukan sanksi terhadap bank sentral Rusia dan sumber kekayaan lain milik negara itu. Sanksi itu memberikan pukulan telak terhadap ekonomi Rusia dan juga menghukum Moskow atas invasi ke Ukraina.
Pada Senin (28/2), Kishida telah mengumumkan rencana Tokyo untuk bergabung dalam memberikan sanksi internasional kepada Rusia, yang termasuk membatasi transaksi dengan bank sentral Rusia.
Rusia memiliki cadangan devisa senilai 585,3 miliar dolar AS pada Juni 2021, di mana 5,7 persen di antaranya dalam mata uang yen, menurut data bank sentral negara itu.