Hentikan Wacana Penundaan Pemilu, Jangan Bikin Rakyat Gamang

Senin, 28 Februari 2022 | 13:45 WIB
Hentikan Wacana Penundaan Pemilu, Jangan Bikin Rakyat Gamang
Ilustrasi pemilu (Unsplash/5Element)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie meminta pemerintah menghentikan wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Ia mengemukakan, jika penundaan benar-benar terjadi bisa dipastikan akan terjadi perpanjangan masa jabatan presiden dan wakil presiden.

"Saya sarankan pemerintah saat ini berpikir bagaimana Pemilu 2024 sukses digelar sesuai kesepakatan bersama dengan DPR," kata Jerry Massie lewat keterangan tertulisnya, Senin (28/2/2022).

Dia mengatakan wacana tersebut membuat kegaduhan di masyarakat.

Baca Juga: Wacana Penundaan Pemilu: Kasihan Pak Jokowi, Sudah Pernah Menyatakan Menolak Tiga Periode

"Tak usah lagi membuat publik gamang atau mengungkit perpajangan jabatan presiden, saatnya kita tetap perkuat demokrasi dan mempertajam reformasi," tegasnya.

"Kita tak akan maju jika hanya terputar-putar di penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden," katanya.

Kepada para pimpinan partai politik dia meminta untuk menahan egonya. Para petinggi partai harus bisa mengutamakan kepentingan rakyat dibandingkan kelompoknya.

"Jadi saya sarankan pimpinan-pimpinan parpol harus perkuat konstitusi bangsa jangan di rusak atau di utak-atik.Bedakan mana kepentingan rakyat dan mana kepentingan pribadi dan kelompok," ujarnya.

Sebelumnya, awal mula wacana penundaan pemilu 2024 diusulkan oleh Abdul Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca Juga: Politisi PDIP Nilai Usulan Penundaan Pemilu Seperti untuk Menjerumuskan Jokowi

Kemudian, usulan itu juga mendapat persetujuan dari beberapa partai politik yang juga termasuk dalam penyokong pemerintah, yakni, PAN, Golkar dan PPP.

Meski begitu, ada beberapa parpol yang menentang usulan wacana penundaan pemilu, seperti PDIP, Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI