Pengamat Nilai Penundaan Pemilu 2024 Berbahaya: Bukan Berarti Jabatan Presiden Diperpanjang

Senin, 28 Februari 2022 | 13:05 WIB
Pengamat Nilai Penundaan Pemilu 2024 Berbahaya: Bukan Berarti Jabatan Presiden Diperpanjang
Presiden Joko Widodo saat peresmian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) seksi I Binjai-Pangkalan Brandan ruas Binjai-Stabat di Langkat, Sumatera Utara, Jumat (4/2/2022). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Adi Prayitno memberikan tanggapan mengenai usulan penundaan Pemilu 2024.

Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, usulan penundaan pemilu tersebut dinilai sangat berbahaya.

Sebab, dapat berpotensi mengakibatkan kekosongan kekuasaan.

Adi Prayitno menyebutkan, kondisi tersebut bisa berpotensi menimbulkan kekacauan politik secara nasional.

"Penundaan pemilu itu bukan berarti presiden kemudian otomatis jabatannya diperpanjang, DPR/MPR tidak otomatis jabatannya diperpenjang karena tidak ada aturan itu," kata Adi, seperti dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Senin (28/2/2022).

Adi menjelaskan tidak ada aturan yang mengatur tentang penundaan pemilu.

Ia kemudian meminta kepada parpol yang mendukung usulan tersebut agar meminta maaf pada publik.

"Menurut saya, partai politik itu minta maaflah karena ini sudah melukai perasaan publik," jelasnya.

Adi mengaku khawatir apabila adanya kekosongan kekuasaan akan menyebabkan kelompok-kelompok kepentingan menggunakan segala cara untuk merebut kekuasaan.

Baca Juga: Beberapa Elite Parpol Usul Pemilu Ditunda, Sekjen Partai Gelora Singgung soal Minyak Goreng dan Tahu Tempe

Seperti diketahui, sebelumnya Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memberikan usulan pemilu ditunda satu atau dua tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI