Suara.com - Pengamat politik Adi Prayitno memberikan tanggapan mengenai usulan penundaan Pemilu 2024.
Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, usulan penundaan pemilu tersebut dinilai sangat berbahaya.
Sebab, dapat berpotensi mengakibatkan kekosongan kekuasaan.
Adi Prayitno menyebutkan, kondisi tersebut bisa berpotensi menimbulkan kekacauan politik secara nasional.
"Penundaan pemilu itu bukan berarti presiden kemudian otomatis jabatannya diperpanjang, DPR/MPR tidak otomatis jabatannya diperpenjang karena tidak ada aturan itu," kata Adi, seperti dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Senin (28/2/2022).
Adi menjelaskan tidak ada aturan yang mengatur tentang penundaan pemilu.
Ia kemudian meminta kepada parpol yang mendukung usulan tersebut agar meminta maaf pada publik.
"Menurut saya, partai politik itu minta maaflah karena ini sudah melukai perasaan publik," jelasnya.
Adi mengaku khawatir apabila adanya kekosongan kekuasaan akan menyebabkan kelompok-kelompok kepentingan menggunakan segala cara untuk merebut kekuasaan.
Baca Juga: Sindir Parpol yang Setuju Tunda Pemllu, Rizal Ramli: Enggak Siap Kompetisi
Seperti diketahui, sebelumnya Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memberikan usulan pemilu ditunda satu atau dua tahun.
"Soal pemilu diundur adalah ide saya. Untuk bagaimana agar momentum pertumbuhan ekonomi yang membaik ini tidak terganggu oleh pemilu. Tapi itu semua tergantung kepada Presiden dan partai-partai," ujar Muhaimin.
Selain itu, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menyatakan bahwa partainya setuju pelaksanaan Pemilu 2024 dimundurkan.
"Dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari masyarakat serta berbagai kalangan maka PAN memutuskan setuju pelaksanaan Pemilu 2024 diundur," kata Zulkifli.