Tolak Wacana Pemilu Ditunda, Pakar: Jika Lama Menjabat, Presiden Pasti Tirani

Senin, 28 Februari 2022 | 10:31 WIB
Tolak Wacana Pemilu Ditunda, Pakar: Jika Lama Menjabat, Presiden Pasti Tirani
Presiden Joko Widodo berpidato dalam Sidang Pleno Khusus Penyampaian Laporan Mahkamah Konstitusi Tahun 2021 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (10/2/2022). (Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis memberikan tanggapan mengenai isu Pemilu 2024 ditunda.

Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, hal tersebut diungkapkan melalui video yang diunggah di Youtube Refly Harun.

Margarito Kamis secara tegas menolak soal wacana penundaan Pemilu 2024.

Menurutnya, seorang presiden jika sudah menjabat terlalu lama akan cenderung gila dan menjadi tirani.

Baca Juga: Wacana Pemilu 2024 Ditunda Jadi Upaya Jegal Anies Baswedan Maju Pilpres, Begini Alasannya

"Pembatasan masa jabatan presiden, membatasi, mencegah agar jangan jadi bajingan!" kata Margarito Kamis, dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Senin (28/2/2022).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pembatasan masa jabatan presiden agar seorang presiden tidak menjadi penindas.

"Agar presiden tidak menjadi penindas, kalau sudah lama, dia cenderung dia tirani," bebernya.

Selanjutnya, Margarito Kamis memberikan pendapatnya soal teori kerja para pemimpin yang tirani.

Ia mengatakan, presiden tirani bekerja dengan dua cara.

Baca Juga: Tegaskan Taat Konstitusi, Hasto PDIP: Atasi Kelangkaan Minyak Goreng Lebih Baik Ketimbang Berimajinasi Tunda Pemilu

Presiden tirani dapat menggunakan hukum untuk menindas lawan politik.

Kemudian, ia menggunakan senjata langsung untuk menghabisi lawan politiknya.

"Dan tiran-tiran di dunia ini bekerja dengan dua cara, pakai hukum libas lawan-lawan dan pakai senjata melibas lawan-lawan," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI