2 Anak Dipisahkan dari Ayahnya di Perbatasan Ukraina, Terpaksa Dititipkan ke Wanita Tak Dikenal Demi Bisa Mengungsi

Minggu, 27 Februari 2022 | 18:18 WIB
2 Anak Dipisahkan dari Ayahnya di Perbatasan Ukraina, Terpaksa Dititipkan ke Wanita Tak Dikenal Demi Bisa Mengungsi
Seorang perempuan Ukraina bersama anak-anaknya dengan dibantu seorang tentara menyeberang ke wilayah Polandia di perbatasan Korczowa-Krakovets, Sabtu (26/2/2022). Setidaknya 150 ribu warga Ukraina dilaporkan telah menyeberang ke sejumlah negara tetangga karena invasi Rusia. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Invasi militer yang dilakukan Rusia pekan ini membuat sebagian warga Ukraina segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Beberapa negara tetangga pun sudah membuka pintu, salah satunya Hungaria.

Nataliya Ableyeva (58) adalah salah satu wanita Ukraina yang hendak mengungsi ke Hungaria. Ia mengungsi sendiri lantaran kedua anaknya yang sudah dewasa berprofesi sebagai polisi serta perawat sehingga tidak diperkenankan meninggalkan negara.

Namun siapa menyangka Ableyeva malah bertemu dengan seorang pria tak dikenal yang tampak begitu frustrasi di perbatasan Ukraina. Rupanya pria itu tertahan di perbatasan sementara ia harus mengungsikan kedua anaknya yang masih kecil ke tempat yang lebih aman.

Kesamaan pria itu dan Ableyeva hanya satu, yakni berasal dari kampung halaman yang sama, Kamianets-Podilskyi. Hanya berbekal keyakinan itulah sang ayah nekat menitipkan 2 anaknya kepada Ableyeva, berharap wanita itu bisa membawa anak-anaknya ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga: Apakah NATO Membantu Ukraina Melawan Gempuran Invasi Rusia? Ini Penjelasannya

Sementara sang ayah tertahan di Ukraina sesuai peraturan yang berlaku, yakni pria berusia 18-60 tahun tidak boleh meninggalkan negara untuk membantu mengatasi situasi.

"Ayah mereka langsung menitipkan dua anaknya kepada saya, dan mempercayai saya, bahkan menyerahkan paspor mereka kepada saya," ungkap Ableyeva, seperti dikutip Suara.com dari Reuters pada Minggu (27/2/2022).

Rupanya kedua anak itu akan dijemput ibunya yang sedang dalam perjalanan dari Italia menuju Hungaria. Ayah kedua anak itu juga menyerahkan secarik kertas berisi nomor ponsel istrinya kepada Ableyeva. Setelahnya pria itu mengucapkan selamat tinggal kepada dua anaknya, tak lupa mengeratkan jaket tebal dan topi yang mereka kenakan agar tetap hangat dalam perjalanan.

Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di blok apartemen yang terkena rudal serangan militer Rusia di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). [GENYA SAVILOV / AFP]
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di blok apartemen yang terkena rudal serangan militer Rusia di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). [GENYA SAVILOV / AFP]

Meski tak mengenal satu sama lain, Ableyeva tetap memenuhi amanah itu dengan baik. Ia menggandeng kedua anak yang ketakutan itu menyeberangi perbatasan, lantas menunggu di pusat pengungsian di Beregsurany, Hungaria.

Hingga tiba-tiba anak laki-laki itu menangis saat ponselnya berbunyi. Sang ibu rupanya mengabari sudah di dekat perbatasan dan segera menjemput anak-anaknya.

Baca Juga: Mengenal Senjata Nuklir Rusia, Senjata Mematikan yang Bisa Hancurkan Inggris dalam Hitungan Menit!

Ketika tiba di Beregsurany, Anna Semyuk (33), ibu dari kedua anak itu, langsung memeluk anak laki-lakinya yang menangis. Ia juga langsung menghampiri putrinya yang tampak kelelahan dan kedinginan di sebuah mobil.

Semyuk tak kuasa menahan tangis ketika ia juga berpelukan dengan Ableyeva. Ia juga berkali-kali mengucapkan terima kasih karena berkenan membawa kedua anaknya menyeberangi perbatasan ketika ayah mereka harus tertahan di Ukraina.

"Saya hanya bisa meyakinkan (kepada anak-anak) bahwa semua baik-baik saja," tutur Semyuk. "(Saya berjanji) dalam 1-2 minggu kami akan pulang."

Sebagai informasi, ketegangan antara Rusia dan Ukraina berujung pada invasi militer yang terjadi pada Kamis (24/2/2022) pagi waktu setempat. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajak seluruh warganya untuk berjuang mempertahankan diri dari invasi militer Rusia. Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan pihaknya tidak berniat untuk menduduki wilayah Ukraina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI