Cemaskan Ayah Terjebak di Ukraina, Bocah 8 Tahun Bikin Nyesek Tanya ke Ibunya 'Apa Aku Harus Berperang Juga?'

Minggu, 27 Februari 2022 | 18:16 WIB
Cemaskan Ayah Terjebak di Ukraina, Bocah 8 Tahun Bikin Nyesek Tanya ke Ibunya 'Apa Aku Harus Berperang Juga?'
Orang-orang melihat bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan militer Rusia di Jalan Koshytsa, Kyiv, Ukraina, Jumat (25/2/20220). [Daniel LEAL / AFP] [GENYA SAVILOV / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina terus menjadi sorotan dunia. Banyak pihak yang turut mengkhawatirkan nasib masyarakat Ukraina, terutama bila ada keluarga mereka yang bermukim di negara tersebut.

Termasuk Oksana Mudriyk (44) dan kedua anaknya yang kini tinggal di London, Inggris. Pasalnya suaminya, Alex, saat ini tertahan di Kiev, Ukraina setelah menyelesaikan urusan keluarga.

"Ini tragedi yang menakutkan, mengejutkan, dan membuat putus asa," ungkap Oksana kepada media MyLondon pada Kamis (24/2/2022) kemarin. "Suami saya terbangun pagi ini karena mendengar suara roket di Kiev. Semua orang bisa mendengar kencangnya suara ledakan itu."

Ketakutan itu begitu nyata, ujar Oksana, namun diimbangi dengan rasa marah karena merasa harus membela negaranya. Apalagi karena kini pemerintah Ukraina juga mendorong warganya untuk ikut berjuang melawan invasi militer yang dilakukan Rusia.

Baca Juga: Geger Invasi Di Ukraina, Bagaimana Perkembangan Hubungan Indonesia Dengan Rusia Saat Ini?

"Tentu ada kepanikan, tetapi juga amarah dan pemahaman bahwa kami harus berjuang mempertahankan negara kami," tutur Oksana, seperti dikutip Suara.com pada Minggu (27/2/2022). "Karena tidak ada yang bisa melakukannya untuk kami."

Karena itulah, ia memahami bahwa sang suami kini tidak bisa kembali ke Inggris, selain karena memang penerbangan komersial telah ditutup. Meski begitu, Oksana tidak bisa mencegah rasa cemas yang dirasakan kedua buah hatinya lantaran ayah mereka masih tertahan di wilayah konflik.

Anak kembarnya yang sudah berusia 8 tahun, Arina dan Danylo, bahkan pernah mengungkap kekhawatiran mereka dengan pertanyaan menyesakkan dada. Pasalnya mereka sempat mempertanyakan akan seperti apa nasib mereka ke depannya bila sang ayah gugur di Ukraina.

"Mereka bertanya kepada saya, 'Apa yang akan terjadi kalau ayah meninggal di peperangan?'" ujar Oksana. "Anak laki-laki saya bertanya, 'Apa saya juga harus berperang sekarang? Apa saya juga harus melawan untuk mempertahankan negara?'"

 Orang-orang duduk di mobil mereka sambil menunggu untuk menyeberang dari Ukraina ke Polandia di perbatasan Korczowa-Krakovets, Sabtu (26/2/2022). [Dimitar DILKOFF/AFP]
Orang-orang duduk di mobil mereka sambil menunggu untuk menyeberang dari Ukraina ke Polandia di perbatasan Korczowa-Krakovets, Sabtu (26/2/2022). [Dimitar DILKOFF/AFP]

Pertanyaan-pertanyaan itu turut meremukkan hati Oksana yang juga mengkhawatirkan kondisi suaminya. Ketakutan seperti ini nyatanya bukan hanya dirasakan Oksana, melainkan juga banyak warga Ukraina lain yang tinggal di luar negeri.

Baca Juga: Tak Takut Disanksi Dunia, 6 Negara Ini Terang-terangan Dukung Rusia Invasi Ukraina

Seperti Yaroslav Taranenko (40) yang sudah 5 tahun belakangan tinggal di London, sementara sebagian keluarganya tinggal di selatan Ukraina. "Hal pertama yang saya lakukan adalah memeriksa kondisi keluarga dan teman-teman saya. Beruntung mereka semuanya aman," tutur Yaroslav.

Yang begitu dicemaskannya adalah kondisi sang ibu yang sebenarnya ingin ia boyong ke Inggris dalam waktu dekat. Ibunya, menurut Yaroslav, sudah punya janji mengurus visa di Kiev, namun akhirnya dibatalkan karena invasi militer skala penuh yang dilakukan Rusia.

"Saya baru saja membeli apartemen yang indah dan saya berharap ibu saya bisa datang berkunjung. Tapi sekarang saya bahkan tidak tahu apakah hal itu mungkin terjadi?" kata Yaroslav.

Kepanikan, menurut Yaroslav, begitu dirasakan warga Ukraina yang selama ini cenderung menjalani hidup dalam kedamaian. Karena itulah Yaroslav dan warga Ukraina lain di luar negeri juga berusaha tenang serta memberi dukungan terbaik.

"Tapi ini sangat menakutkan. Saya tidak percaya hal ini bisa terjadi," pungkas Yaroslav.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI