Asal Mula Hari Raya Nyepi dan Aturan-aturan Bagi Umat Hindu dalam Perayaannya

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 27 Februari 2022 | 13:00 WIB
Asal Mula Hari Raya Nyepi dan Aturan-aturan Bagi Umat Hindu dalam Perayaannya
Asal Mula Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Raya Nyepi merupakan hari raya keagamaan yang diperingati oleh umat Hindu di setiap Tahun Baru Saka. Namun tahukah kamu bagaimana asal mula Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu? Simak ulasannya berikut ini.

Hari Raya Nyepi merupakan perayaan tahun baru oleh umat Hindu yang berlaku sejak 78 Masehi Tahun Baru Saka. Hari Raya Nyepi digunakan sebagai momentum untuk menyatu dengan Brahma untuk mencapai moksa atau koreksi diri. Berikut ini asal mula Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu.

Asal Mula Hari Raya Nyepi

Nyepi berasal dari kata sepi yang berarti “sunyi” atau “senyap”. Hari Raya Nyepi berdasarkan dari kitab suci Weda menceritakan bahwa Negeri India digambarkan mengalami konflik sosial yang berkepanjangan.

Baca Juga: Makna Hari Raya Nyepi, Lengkap dengan Rangkaian Upacara yang Dijalani Umat Hindu di Tahun Baru Saka

Pada masa itu terjadi pertikaian beberapa suku seperti Saka (Scythia), Pahlava (Parthta), Yueh-ci (Tiongkok), Yavana (Yunani), dan Malava (India). Suku tersebut berambisi saling untuk menaklukan dan memperebutkan daerah yang subur.

Pada tahun 138-12 SM terjadi sebuah akulturasi dan sinkretisme yang ada pada suku-suku tersebut yang kemudian berujung pada perdamaian. Pada masa Raja Kaniska I dari Dinasti Kusana mengadopsi perjuangan bangsa Saka dalam menciptakan perdamaian.

Oleh karenanya Raja Kaniska I menetapkan perhitungan baru pada 78 Masehi yang kemudian diberi nama dengan Tahun Baru Saka. Tahun Baru Saka ini diperingati di seluruh negeri dengan kondisi khidmat tapa, brata dan samadhi.

Bagi umat Hindu, Hari Raya Nyepi mengandung makna sebagai hari pembaharuan, hari kebangkitan, hari kebersamaan, hari toleransi, hari kedamaian, dan hari kerukunan nasional. Pada perayaan Nyepi, umat Hindu memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).

Umat Hindu merayakan Tahun Baru Saka atau Hari Raya Nyepi yang diwujudkan dalam Catur Brata Nyepi atau empat aturan sebagai berikut.

Baca Juga: 3 Maret 2022 Libur Apa? Yuk Simak Informasi Tanggal Merah Hari Raya Nyepi

1.     Amati Geni

Amati geni merupakan aturan yang bersifat larangan. Artinya masyarakat Hindu menjauhi semua larangan yang ada pada Hari Raya Nyepi seperti menyalakan api, listrik, cahaya atau apapun yang bersifat amarah seperti nyala api.

2.     Amati Lelanguan

Amati lelanguan merupakan larangan yang bersifat berfoya-foya atau bersenang secara berlebihan pada perayaan Hari Raya Nyepi.

3.     Amati Lelungan

Amati lelungan adalah larangan untuk bepergian dan diharuskan untuk berdiam diri di rumah untuk merenungkan segala tindakan yang pernah dilakukan.

4.     Amati Karya

Amati Karya merupakan larangan untuk tidak bekerja selama Hari Raya Nyepi berlangsung. Aturan ini berlangsung dimulai pada terbit matahari pada pukul 6 pagi dan berlaku selama 24 jam hingga terbit matahari di hari selanjutnya.

Demikian adalah asal usul Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan kamu seputar Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka.

Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI