Geger Invasi Di Ukraina, Bagaimana Perkembangan Hubungan Indonesia Dengan Rusia Saat Ini?

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 27 Februari 2022 | 12:05 WIB
Geger Invasi Di Ukraina, Bagaimana Perkembangan Hubungan Indonesia Dengan Rusia Saat Ini?
Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva dalam bincang-bincang bersama ANTARA di Jakarta, Jumat (18/2/2022). (ANTARA/Katriana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam Forum Konsultasi Bilateral Indonesia-Rusia ke-4 yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri pada 3 Maret 2021, Indonesia dan Rusia sepakat untuk menghilangkan hambatan perdagangan guna mencapai target volume perdagangan yang diharapkan kedua negara, yaitu sebesar 5 miliar dolar AS (sekitar Rp 71,67 triliun).

Dalam forum tersebut, Indonesia menekankan perlunya membangun kemitraan strategis yang lebih berorientasi pada aksi (action-oriented), memperkuat diplomasi ekonomi dan refocusing prioritas kerja sama guna memperkokoh hubungan kedua negara, terutama untuk memulihkan perekonomian yang sempat terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19.

Dalam sebuah wawancara pada Jumat (18/2/2022), sebagaimana dikutip dari Antara, Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva untuk Indonesia membeberkan perkembangan hubungan bilateral kedua negara.

Target yang ingin Anda capai dalam peningkatan kerja sama kedua negara?

Dubes Rusia: Kami menganggap Indonesia sebagai mitra sekaligus sahabat kami di antara negara-negara ASEAN, tentu saja di Asia Tenggara, dan juga di Asia Pasifik secara keseluruhan. Indonesia adalah pemimpin di antara negara-negara ASEAN, sekaligus negara yang sangat berpengaruh di dunia Islam. Dan sekarang Indonesia adalah presiden G20. Jadi, tentu kami ingin menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Indonesia, dan bahkan menjadi mitra strategis dengan negara Anda.

Bagaimana Anda melihat hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia sejauh ini?

Dalam beberapa dekade terakhir, hubungan kedua negara sudah semakin baik. Anda tahu bahwa kita sangat dekat pada sekitar 1960, selama kepresidenan Soekarno. Dia pernah mengunjungi negara kami empat kali, dan bahkan lagu "Rayuan Pulau Kelapa" diterjemahkan ke dalam Bahasa Rusia dan menjadi sangat populer di negara kami.

Benarkah?

Tentu saja. Jadi, hubungan kita semakin baik, dan bahkan pandemi COVID tidak menurunkan omzet perdagangan kedua negara yang meningkat 40 persen pada tahun lalu. Ini merupakan persentase yang cukup besar dan nilai perdagangan kedua negara telah mencapai 3 miliar dolar Amerika.

Baca Juga: Tak Takut Disanksi Dunia, 6 Negara Ini Terang-terangan Dukung Rusia Invasi Ukraina

Tentu saja angka ini belum mencapai target 5 miliar dolar Amerika seperti yang diharapkan oleh para pemimpin kedua negara pada 2016, ketika mereka bertemu di Rusia, di Sochi, ketika Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN-Rusia. Tetapi jika tren ini berlanjut, kami sangat optimistis bahwa Indonesia dan Rusia akan mencapai target ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI