Suara.com - TNI Angkatan Laut (AL) akan menyelidiki dugaan adanya penolakan pasien di RSAL Lantamal XI Merauke hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Mereka mengklaim akan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku jika terbukti melakukan kelalaian.
Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono memastikan anggota TNI AL yang melakukan pelanggaran tidak akan lolos dari hukuman.
"Kalau sudah terbukti melanggar, tidak ada seorang pun anggota TNI AL yang bersalah yang lolos dari jerat hukum. Masalah ini perlu ditindaklanjuti," kata Julius kepada wartawan, Minggu (27/2/2022).
Sementara Wadan Lantamal XI Merauke Kolonel Laut (P) Hari Widjajanto mewakili Komandan Lantamal XI rigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono menyampaikan permohonan maaf atas adanya peristiwa ini. Dia memastikan akan menyelidiki kasus ini secara profesional.
Baca Juga: Viral Video Bocah 10 Tahun Meninggal Dunia Usai Ditolak RSAL Merauke
"Saya menyelidiki dan menelusuri kejadian ini apakah ada kelalaian dari pihak RSAL Lantamal XI apabila ada saya akan proses sesuai dengan hukum yang berlaku”, kata dia.
Sebelumnya beredar video viral di aplikasi Tiktok seorang bocah 10 tahun diduga ditolak pihak RSAL Lantamal XI Merauke. Akibatnya korban itu meninggal dunia karena tidak mendapat penanganan medis.
Mengutip dari kabarpapua--jaringan Suara.com, Sabtu (26/2/2022), postingan berdurasi 2 menit 50 detik dari akun @kaka_tua itu terlihat seorang pria sedang marah-marah tidak terima atas meninggalnya seorang anak.
Dalam postingan itu juga memperlihatkan tenaga medis di dalam ruangan hanya terdiam.
Pria tersebut terus marah karena menganggap tenaga medis di RSAL Lantamal XI Merauke tidak tanggap terhadap pasien hingga nyawanya tidak tertolong. Pria dengan akun @kaka_tua rupanya keluarga korban yakni Norbet Tebai.
Baca Juga: Danlantamal VI Makassar: Benda Asing Ini Sering Ditemukan di Kepulauan Selayar
Dalam keterangannya kepada wartawan, Norbet menuntut keadilan atas kejadian yang menyebabkan Adriana Mahuze (10) meninggal. Sebab, dia menilai RS tersebut mementingkan administrasi dibandingkan pelayanan terhadap pasien.
“Saya akan kawal persoalan ini sampai selesai,” tegas Norbet Tebai.
Norbert Tebai bercerita kejadian itu berawal saat Adriana Mahuze (alm) mengalami sesak nafas, lalu dilarikan dari rumahnya kompleks pintu air ke RSAL Lantamal XI Merauke dengan menumpang mobil pikap, pada Jumat 25 Februari 2022 pukul 19.00 WIT.
Setibanya di RSAL Lantamal XI Merauke mereka justru diarahkan oleh tenaga medis untuk dibawa ke RSUD Merauke. Namun, belum sampai ditangani oleh tenaga medis di RSUD Merauke, murid SD ini menghembuskan nafasnya.
“Intinya kami akan mengawal masalah ini, kalau memang tidak ditangani baik saya akan viralkan kembali,” ancam Norbet Tebai kepada wartawan di RSAL Merauke, Sabtu 26 Februari 2022.