Suara.com - Ada sebuah senjata perang yang paling dikhawatirkan oleh banyak negara. Apa lagi kalau bukan senjata nuklir. Sebagian besar negara mengembangkan senjata nuklir karena memiliki daya hancur yang sangat besar. Senjata nuklir dikhawatirkan akan digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina.
Dari beberapa negara yang mengembangkannya, salah satunya adalah Rusia yang kini sedang berseteru dengan Ukraina. Diberitakan sebelumnya, Rusia memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia, yaitu dengan 6.257 armada. Ini juga termasuk 527 rudal balistik antarbenua (ICBM), rudal balistik yang bisa diluncurkan dari kapal selam, dan juga alat pembom strategis.
Diketahui, ICBM bisa mencapai kecepatan tertinggi yaitu empat mil per detik dalam waktu sekitar sepuluh menit setelah peluncuran. Itu berarti, senjata mengerikan tersebut berpotensi mencapai Inggris dari Rusia dalam waktu hanya 20 menit.
Di samping itu, berdasarkan laporan organisasi nirlaba dari Amerika Serikat, The Heritage Foundation, Rusia setidaknya memiliki sebanyak 2.000 senjata nuklir berdaya ledak rendah. Dengan total kurang lebih 2.000 senjata nuklir berdaya rendah itu, disebutkan bahwa semuanya bisa membuat berbagai negara khawatir dan ketakutan. Rusia juga dilaporkan telah mengembangkan senjata terbaru, seperti rudal jelajah bertenaga nuklir, dan senjata hipersonik yang dilengkapi nuklir
Baca Juga: Profil Vladimir Putin, Presiden Rusia Pernah Jadi Intelijen KGB yang Kini Pilih Menyerang Ukraina
Apa itu Senjata Nuklir?
Dalam buku yang berjudul Glosarium Ilmu Dan Teknologi Nuklir terbitan BATAN 2002, nuklir, tenaga nuklir, dan senjata nuklir didefinisikan sebagai berikut:
"Nuklir/nuclieus adalah bagian kecil atom bermuatan positif berdiameter 1/10.000 diameter atom, bermassa hampir sama dengan massa atom. Tenaga nuklir/nuclear energy adalah energi yang dibebaskan oleh reaksi inti fisi/fusi, atau oleh peluruhan radioaktif. Senjata nuklir/nuclear weapons merupakan senjata yang didasarkan pada peledak nuklir.
Setelah Perang Dunia II, terjadi perang dingin antara blok Barat yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). NATO dibentuk oleh 12 negara pendiri, yakni Belgia, Kanada, Denmark, Perancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, dan Amerika Serikat melalui penandatanganan 12 menteri luar negeri negara-negara tersebut di Washington pada 4 April 1949 dengan pimpinan AS.
Blok Timur yang tergabung di dalam Pact of Mutual Assistance and Unified Command (PMAUC)/Pakta Warsawa yang dipimpin Uni Soviet pada waktu itu. Hingga saat ini keanggotaan NATO berjumlah 30 negara.
Baca Juga: Pemerintah Tengah Berupaya Evakuasi 153 WNI di Ukraina ke Polandia dan Rumania
Dalam perang dingin tersebut, beberapa negara melakukan uji coba bom nuklir yang mengguncang dunia. Senjata pemusnah massal ini juga telah berkembang pesat saat Amerika Serikat dan Uni Soviet didukung bloknya masing-masing.
Teknologi hulu ledak nuklir baru berusia 76 tahun, namun pengembangan dan pengetesan senjata ini sering dilakukan dan menurut catatan Atomic Archive, telah ada sebanyak 2.059 ledakan nuklir sepanjang sejarah. AS dan Soviet adalah yang paling rajin mengetes senjata nuklir pada abad 20, di samping Inggris, Prancis, dan Tiongkok.
Itulah ulasan mengenai senjata nuklir Rusia yang mematikan. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Rishna Maulina Pratama