CEK FAKTA: Beredar Foto Polisi Babak Belur Dihajar Massa Memohon 'Istri Saya Sedang Hamil', Benarkah?

Sabtu, 26 Februari 2022 | 22:05 WIB
CEK FAKTA: Beredar Foto Polisi Babak Belur Dihajar Massa Memohon 'Istri Saya Sedang Hamil', Benarkah?
CEK FAKTA: Polisi dihajar massa
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar sebuah informasi yang menunjukkan foto pria yang disebut polisi dihajar massa.

Informasi tersebut bermula di media sosial yang diunggah oleh sebuah akun Facebook.

Pada unggahan tersebut, sebuah akun Facebook membagikan sebuah artikel yang menampilka pria babak belur.

Artikel yang dibagikan tersebut dari portal berita-umum.xyz.

Judul artikel yang dibagikan tersebut adalah, "Ya AllahPak Polisi ini Babak B3lur Dih4jar Massa Dan Berteriak: Ampun Pak Istri Saya Lagi Hamil"

Baca Juga: CEK FAKTA: Viral Video Wanita Palembang Hidup Lagi Setelah Dikuburkan, Benarkah?

Berikut narasinya:

"Ya AllahPak Polisi Ini Babak B3lur Dih4jar Massa Dan Berteriak: Ampun Pak Istri Saya Lagi Hamil Nyawanyapun Nyaris Tidak tertolong," tulis salah akun Facebook tersebut.

Lalu benarkah klaim tersebut?

Penjelasan

Melansir laman resmi kominfo.go.id, informasi tersebut tidaklah benar.

Baca Juga: Tak Pakai Helm Kena Tilang, Pemuda Situbondo Ini Tak Terima Tantang Duel Polisi dan Sebut Petugas 'Brengsek'

Melalui penelusuran, gambar dalam artikel tersebut menyerupai gambar artikel-artikel lain.

Foto pria yang diklaim sebagai polisi nyatanya bukanlah seorang polisi.

Pria tersebut diketahui adalah pelaku begal yang menyamar sebagai anggota polisi.
Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "Begal Ketahuan Nyamar Jadi Polisi, Begini Nasibnya Ketika Terbongkar" yang dimuat situs tribunnews.com pada 9 April 2018 lalu.

CEK FAKTA: Polisi dihajar massa (kominfo.go.id/content)
CEK FAKTA: Polisi dihajar massa (kominfo.go.id/content)

Kesimpulan

Melalui penjelasan di atas, maka informasi bahwa seorang polisi babak belur dipukuli massa tidaklah benar.

Informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI