Suara.com - Presiden China Xi Jinping melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (25/2/2022) sore di tengah invasi Rusia terhadap Ukraina.
"China mendukung Rusia dan Ukraina dalam mengatasi krisis ini melalui negosiasi," kata Xi sebagaimana pernyataan tertulis yang dikirim oleh Kementerian Luar Negeri China (MFA) kepada Antara Beijing.
Menurut pucuk pimpinan Partai Komunis China (CPC) itu, pada dasarnya negaranya sangat menghormati kedaulatan dan integritas wilayah semua negara serta mematuhi prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam PBB. Xi mendesak semua pihak meninggalkan mentalitas perang dingin.
"Masalah Ukraina harus diselesaikan melalui negosiasi agar tercipta mekanisme keamanan yang seimbang, efektif, dan berkesinambungan," kata pemimpin tertinggi militer China itu.
Baca Juga: Hadapi Invasi Rusia, Veteran 40 Tahun Rela Tinggalkan Keluarga di Polandia demi Bantu Ukraina
Dalam kesempatan tersebut Xi juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran Putin pada acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada 4 Februari lalu.
Sementara itu, Putin mengadu kepada Xi bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO telah lama mengabaikan masalah keamanan Rusia.
NATO, lanjut dia, juga berulang kali mengingkari komitmen dan terus mengerahkan militernya ke timur yang mengarah ke garis demarkasi Rusia.
"Rusia bersedia melakukan pembicaraan dengan Ukraina," kata Putin kepada koleganya itu.
Baca Juga: Fakta-fakta Invasi Rusia ke Ukraina yang Perlu Anda Ketahui