Mengenal Apa Itu CSTO, Organisasi Traktat Keamanan Kolektif yang Jadi Saingan NATO, Kok Bisa?

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 25 Februari 2022 | 18:21 WIB
Mengenal Apa Itu CSTO, Organisasi Traktat Keamanan Kolektif yang Jadi Saingan NATO, Kok Bisa?
CSTO Collective Security Treaty Organization atau Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (odkb-csto.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pasukan Penjaga Perdamaian dan Tugasnya

Pasukan penjaga perdamaian CSTO adalah satu set kontingen yang dirancang untuk berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian organisasi. Di antara kontingen ini merupakan personel militer, polisi, dan sipil yang terlatih secara khusus, bersama dengan kekuatan dan sarana yang disediakan oleh negara-negara anggota.

Jumlah personel penjaga perdamaian CSTO ini adalah sekitar 3.600 orang. Tugas utamanya adalah akan menjaga fasilitas negara dan militer yang penting dan memberikan bantuan kepada penegak hukum Kazakhstan dalam menstabilkan situasi dan mengembalikannya ke kerangka hukum.

Di antara tugas-tugas yang dapat dilakukan di bawah operasi penjaga perdamaian itu adalah memantau gencatan senjata serta perjanjian gencatan senjata, memisahkan pihak-pihak yang bertikai, menciptakan kondisi untuk negosiasi, memerangi kerusuhan massal, mempromosikan hak asasi manusia, perlindungan dan pertahanan fasilitas vital, dan juga menjamin akses untuk bantuan kemanusiaan.

Kementerian Luar Negeri Belarusia telah mengkonfirmasi bahwa mereka mengirim unit ke Kazakhstan, mengatakan itu, situasi di negara-negara Asia Tengah yang dianggap menyerupai upaya kudeta. Sementar Presiden Tajikistan Emomali Rahmon menegaskan bahwa niat negaranya untuk memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian CSTO sehubungan dengan situasi di Kazakhstan.

Sebuah sumber dalam badan hukum Tajikistan mengatakan kepada Sputnik bahwa negara tersebut mengirim sekitar 200 tentara di bawah misi penjaga perdamaian. Lalu bagaimana sikap CSTO dalam perang Rusia-Ukraina ini?

Dilansir Reuter, Stanislav Zas, Sekretaris Jenderal CSTO menolak gagasan bahwa CSTO adalah alat mempromosikan pengaruh Rusia terhadap Ukraina. Ia pun menyebut bahwa ketegangan akan terus terjadi jika Timur dan Barat tidak mau bernegosiasi.

Zas pun menyoroti tentang jaminan keamanan yang dicari Moskow dari Barat dimana Rusia ingin NATO menghentikan ekspansi ke arah timur dan berjanji untuk tidak menggunakan senjata ofensif di Ukraina dan negara-negara lain yang dekat dengan Rusia.

Ia pun mengatakan akan selalu berhati-hati untuk memakai kekuatan CSTO. Jika diperlukan mendamaikan konflik Rusia-Ukraina, CSTO dapat dengan cepat mengerahkan pasukan dalam jumlah besar, katanya.

Baca Juga: Bisnis dan Kekayaan Roman Abramovich, Taipan Rusia yang Dipaksa Hengkang dari Chelsea

“Percayalah, kami bisa mengirimkan sebanyak yang dibutuhkan. Kalau butuh 3.000 kita kirim. Kalau butuh 17.000 kita kirim. Kalau butuh lebih ya lebih. Sebanyak yang dibutuhkan," ujar Zas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI