Suara.com - Beredar kabar Rusia mengerahkan truk pembakar mayat untuk mengikuti tentara mereka saat melakukan invansi di Ukraina. Mesin pembakar mayat itu dikerahkan disebut untuk menyembunyikan bukti korban di Ukraina.
Kabar tentang mesin pembakar mayat yang diangkut truk ini beredar melalui berbagai publikasi berita dan dalam pernyataan oleh pejabat pemerintah Inggris.
Menurut Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, militer Rusia dapat menggunakan mesin krematorium bergerak di Ukraina untuk menutupi setiap korban dari pertempuran.
Menurut The Telegraph, dalam sebuah pernyataan, Wallace memberikan pernyataan sebagai berikut:
"Sebelumnya mereka telah mengerahkan krematorium bergerak untuk mengikuti pasukan di sekitar medan perang, yang menurut buku siapa pun mengerikan.
Jika saya adalah seorang tentara dan tahu bahwa jenderal saya memiliki sedikit kepercayaan pada saya sehingga mereka mengikuti saya di sekitar medan perang dengan krematorium bergerak, atau saya adalah ibu atau ayah dari seorang putra, berpotensi ditempatkan ke zona pertempuran, dan pemerintah saya berpikir bahwa cara untuk menutupi kerugian adalah krematorium keliling, saya akan sangat, sangat khawatir.
Ini adalah efek samping yang sangat mengerikan dari bagaimana orang Rusia memandang pasukan mereka dan bagi Anda yang bertugas, dan menjadi seorang tentara, mengetahui bahwa berjalan di belakang Anda adalah cara untuk menguapkan Anda jika Anda terbunuh dalam pertempuran mungkin mengatakan semua yang perlu Anda ketahui tentang rezim Rusia."
Lantas benarkah klaim itu?
PENJELASAN
Baca Juga: Legenda AC Milan Andriy Shevchenko Bakar Semangat Rakyat Ukraina di Tengah Perang dengan Rusia
Menyadur Snopes.com, laporan mengenai Rusia telah mengerahkan truk pembakar mayat saat melakukan serangan ke Ukraina adalah tidak benar.