Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat yang tinggal di bangunan rentan maupun yang berada di kawasan lereng atau dekat tebing di Sumatera Barat untuk segera menjauh untuk sementara waktu. Hal itu diimbau BMKG karena adanya prediksi gempa bumi susulan yang terjadi hingga beberapa hari ke depan.
"1-2 hari akan ada gempa susulan," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Info BMKG, Jumat (25/2/2022).
Suko mengungkapkan prediksi tersebut berdasarkan hasil analisis terhadap gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 yang terjadi di Sumatera Barat pada pukul 8.30 WIB tadi. Menurutnya, gempa bumi tersebut memiliki karakteristik terjadi lagi meskipun kekuatannya lebih kecil.
Oleh karena itu ia mengimbau kepada masyarakat yang menghuni rumah agak rusak untuk segera menjauh terlebih dahulu.
Baca Juga: Update BMKG: Gempa Bumi Pasaman Barat Sumbar Menjadi Magnitudo 6,1
"Karena ditakutkan ada gempa susulan walaupun lebih kecil magnitudonya tetapi sangat berbahaya apabila nanti bangunannya roboh," ujarnya.
Kemudian BMKG juga mengimbau warga yang tidak di wilayah lereng maupun dekat bukit untuk segera menjauh. Hal itu dipintanya karena melihat ada longsoran yang terjadi di beberapa daerah.
"Seperti yang pernah kita lihat di video tadi di beberapa daerah yang longsor untuk itu kami mengimbau untuk segera menjauh dari tebing atau lereng."
Gempa Bumi M 6,1 di Pasaman Barat Tewaskan Warga
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat per Jumat (25/2.2022) hingga pukul 11.50 WIB, warga yang meninggal dunia akibat bencana gempa magnitudo 6,1 di wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat berjumlah 2 orang dan luka-luka 20 orang.
Baca Juga: Update Terkini Gempa Pasaman Barat, Dua Tewas dan 20 Orang Luka-luka
Sedangkan data kerugian material meliputi fasilitas pendidikan rusak berat 1 unit, serta kerusakan pada fasilitas perbankan, balai pertemuan warga dan aula kantor bupati Pasaman Barat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Suharyanto langsung memerintahkan tim reaksi cepat untuk menanggulangi bencana gempa magnitudo 6,1 di wilayah Sumatra Barat.
Suharyanto mengatakan TRC akan memastikan terbentuknya pos komando (posko) sehingga upaya-upaya penanganan darurat dapat terselenggara secara terkoordinasi untuk memimpin kegiatan di lapangan.
“Kami akan memastikan kebutuhan dasar pengungsi dapat tersedia secara cepat,” kata Suharyanto dalam jumpa pers, Jumat (25/2/2022).
Warga diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan. BNPB meminta warga untuk tidak terpancing pada kemungkinan isu negatif yang beredar dan dapat menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
Di samping itu, pastikan terlebih dahulu kekuatan bangunan pasca gempa sebelum memasukinya kembali.