Tentara Rusia Sibuk Perang Dengan Ukraina, Presiden Putin Jamu PM Pakistan Di Istana Kremlin

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 25 Februari 2022 | 12:37 WIB
Tentara Rusia Sibuk Perang Dengan Ukraina, Presiden Putin Jamu PM Pakistan Di Istana Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di Kremlin tepat di hari invasi tentara Rusia di Ukraina, Kamis (24/2/2022). (foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, untuk melakukan "konsultasi luas" pada Kamis (24/2), yang mencakup pembahasan hubungan bilateral dan isu-isu kawasan serta internasional yang menjadi "kepentingan bersama."

Menyadur laman VOA, Jumat (25/2/2022), Khan tiba di Moskow sehari sebelumnya dalam kunjungan "kerja" selama dua hari yang telah lama direncanakan, kunjungan pertama yang dilakukan oleh perdana menteri Pakistan dalam kurun waktu 23 tahun terakhir. Pertemuan Khan itu berlangsung beberapa jam sebelum pasukan Rusia menyerang Ukraina.

Para pejabat Pakistan mengatakan, pertemuan yang berlangsung selama tiga jam itu diadakan di Kremlin, di mana kedua pemimpin juga membahas krisis Ukraina.

"Perdana menteri Khan menyesali situasi terakhir antara Rusia dan Ukraina dan mengatakan, Pakistan berharap diplomasi dapat mencegah konflik militer," demikian disampaikan oleh kantor perwakilan Khan dalam pernyataan pasca pertemuan tersebut.

Baca Juga: Hari Pertama Serangan Rusia Ke Ukraina, 137 Orang Tewas

Khan menekankan, “konflik bukanlah keinginan siapa pun" dan mencatat "negara-negara berkembang selalu terkena dampak ekonomi paling parah jika terjadi konflik." Ia menambahkan bahwa dengan "keyakinan" Pakistan adalah perselisihan harus diselesaikan melalui dialog dan diplomasi.

Kantor kepresidenan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat, kedua pihak "membahas aspek utama kerja sama bilateral dan bertukar pandangan tentang topik kawasan saat ini, termasuk perkembangan di Asia Selatan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI