Suara.com - Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga memberikan tanggapan mengenai hasil Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) Kompas soal elektabilitas Partai Demokrat.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, dalam survei tersebut, Demokrat menduduki peringkat ketiga dengan perolehan 10,7 persen.
Menurut Jamiluddin, elektabilitas Partai Demokrat bisa naik apabila mempertahankan jargonnya.
"Jargon berkoalisi dengan rakyat harus benar-benar diimplementasikan oleh semua kadernya," kata Jamiluddin, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jumat (25/2/2022).
Jamiluddin mengatakan, kader Demokrat harus hadir dalam setiap kesulitan rakyat.
"Dengan begitu, rakyat akan merasakan manfaat jargonnya itu," imbuhnya.
Selain itu, keberpihakan dengan rakyat juga harus tercermin dari perjuangan anggota DPR RI dan DPRD Partai Demokrat.
"Semua kebijakan dan peraturan yang tidak berpihak dengan rakyat harus ditolak," tandasnya.
Menurutnya, dengan melakukan hal tersebut, rakyat akan yakin bahwa Partai Demokrat berpihak dan membela mereka.
Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Teratas di Survei Litbang Kompas, Pakar UGM Tak Kaget
"Selain itu, Partai Demokrat harus konsisten menjaga praktik demokrasi di Indonesia, tidak hanya di eksternal partai, tapi juga di internalnya," ungkapnya.
Selanjutnya, Jamiluddin memberikan saran kepada Partai Demokrat untuk menjadi garda terdepan membela setiap ancaman demokrasi.
Sebab, menurutnya, apabila Partai Demokrat konsisten melakukan hal itu, maka tidak akan sulit mendongkrak elektabilitas masuk ke dua besar.
Bahkan, Jamiluddin menilai Partai Demokrat bisa peringkat satu.
"Bahkan, tidak menutup kemungkinan menyodok ke peringkat 1 sebagaimana pada Pileg 2009," jelasnya.