Cak Imin Usul Tunda Pemilu, Jokpro Langsung Dukung Jokowi 1 Periode Lagi

Jum'at, 25 Februari 2022 | 08:10 WIB
Cak Imin Usul Tunda Pemilu, Jokpro Langsung Dukung Jokowi 1 Periode Lagi
Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memberikan usulan terkait pelaksanaan Pemilu 2024.

Diketahui, Cak Imin mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun.

Sekretaris Jenderal Jokpro 2024 Timothy Ivan Triyono langsung memberikan tanggapannya.

Timothy mengatakan, Cak Imin memiliki kesamaan dengan Jokpro 2024.

Baca Juga: Pengamat Sebut Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Merusak Tatanan Demokrasi dan Kontraproduktif

Yakni sama-sama mengkhawatirkan iklim yang sudah baik di masa pemerintahan Jokowi.

"Kalau Cak Imin mengkhawatirkan ketidakstabilan ekonomi, Jokpro 2024 mengkhawatirkan terjadinya polarisasi ekstrem," kata Timothy seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jumat (25/2/2022).

Meski demikian, Timothy Ivan menilai Cak Imin 'nanggung' jika masa jabatan presiden hanya ditambah dua tahun.

Jokpro 2024 menilai Jokowi perlu diberi kesempatan menjabat satu periode lagi.

Hal tersebut agar Indonesia menuju kebangkitan nusantara dan Indonesia Emas di 2024 terealisasi.

Baca Juga: Tanggapi Operasi Militer Rusia Terhadap Ukraina, Ini Kata Presiden RI Joko Widodo

Menurutnya, penundaan pemilu alias perpanjangan masa jabatan presiden memerlukan amandemen UUD 1945.

"Jokpro 2024 melihat gagasan penundaan pemilu alias perpanjagan masa jabatan tetap memerlukan amendemen UUD 1945. Karena itu, sebaiknya langsung saja dibuka pasal masa jabatan Presiden dapat 3 periode," tandasnya.

Selanjutnya, Timothy mengatakan perbedaan pandangan merupakan hal yang biasa dalam negara demokrasi.

"Perbedaan pandangan dan gagasan soal jalan dan rute ke depan merupakan hal yang biasa dalam negara demokrasi apalagi berkaitan dengan politik. Mari kita lihat saja ke depan, gagasan mana nantinya yang paling banyak diterima oleh masyarakat dan partai politik," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI