Suara.com - Kepala Perwakilan Komnas HAM Perwakilan Sulawesi Tengah Dedi Askary mempertanyakan hingga hari ini Polri belum mengungkap pelaku penembakkan terhadap demonstran Erfaldi.
Erfaldi warga Desa Tada yang tertembak mati oleh anggota Kepolisian yang berpakaian sipil saat demo tolak tambang di Tinombo selatan pada Sabtu 12 Februari 2022.
"Hingga hari ke sebelas dari pertama kali Tim Labfor Mabes Polri turun, Senin (14/2) belum memperlihatkan progres yang menggembirakan dalam kerja pengungkapan pelaku penembakan yang menyebabkan Erfaldi meninggal dunia saat kepolisian Res Parimo lakukan demo tolak tambang di Desa Katulistiwa, Kecamatan Tinombo selatan," ujar Dedi kepada Suara.com, Kamis (24/2/2022).
Padahal kata Dedi, terkait hasil uji balistik, Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol. Fredy Sambo melalui akun instagram @divpropampolri, Kamis 17 Februari 2022, secara resmi telah menyampaikan bahwa pelaku penembakan Erfaldi adalah anggota Polisi berpakaian Sipil.
Baca Juga: Alasan Penahanan Crazy Rich Asal Medan Indra Kenz, Polisi: Ancaman Hukumannya 20 Tahun
Dedi menyebut penyampaian Irjen Polisi Fredy Sambo di akun divpropam Polri tersebut, juga menandakan selangkah lagi pelaku penembakan akan diketahui secara utuh. Yakni identitas atau siapa nama anggota polisi berpakaian sipil selaku sosok yang menembak Erfaldi pada demo tolak tambang tersebut.
Namun Dedi mengungkapkan, hingga hari ketujuh dari pernyataan Kadiv Propam Polri Irjen Polisi Fredy Sambo yang menyebut bahwa pelaku merupakan anggota Polri yang berpakaian sipil, belum ada perkembangan mendasar dari hasil uji balistik.
Anehnya kata Dedi, akun instagram yang berisikan keterangan dari Kadiv Propam Polri terkait sosok penembakan sudah tak ditemukan di instagram Divpropam Polri.
"Malah pada akun @divpropampolri yang memperlihatkan secara fisual Kadiv Propam Mabes Polri menyampaikan sosok pelaku penembakan Erfaldi sudah tidak ditemukan lagi," tuturnya.
Dedi mengharapkan hal-hal tersebut bukanlah satu pertanda buruk dari upaya pengungkapan identitas pelaku penembakan Erfaldi.
Baca Juga: Dijerat Pasal Berlapis, Crazy Rich Asal Medan Indra Kenz Terancam Maksimal 20 Tahun Penjara
"Paling tidak jangan sampai semua ini menambah panjang catatan terkait buruknya upaya pengungkapan pelaku penembakan yang melibatkan anggota Polri dalam setiap penanganan aksi massa melalui cara-cara kekerasan dan mocong senjata secara berulang di Tanah Tadulako," ucap Dedi.
Lebih lanjut, Dedi meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk serius mengungkap secara jelas dan utuh sosok pelaku penembakan Erfaldi.
Komnas HAM kata Dedi juga mengingatkan jangan sampai visi misi Presisi Polri hanya janji di mulut belaka atau Lip Service.
Diketahui visi Presisi yang diusung Kapolri Listyo yakni singkatan dari prediktif, responsibilitas, transparasi.
"Komnas HAM-RI Perwakilan Sulteng, mengharapkan kepada Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam kesempatan ini serius mengungkap secara jelas dan utuh siapa sosok pelaku penembakan Erfaldi, jangan sampai visi-misi beliau serta program dan slogan Polri Presisi sekedar Lip Service belaka," katanya.