Makna Hari Raya Nyepi, Lengkap dengan Rangkaian Upacara yang Dijalani Umat Hindu di Tahun Baru Saka

Kamis, 24 Februari 2022 | 20:20 WIB
Makna Hari Raya Nyepi, Lengkap dengan Rangkaian Upacara yang Dijalani Umat Hindu di Tahun Baru Saka
Ilustrasi Mengenal 4 Prosesi dan Makna Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi pada tanggal 3 Maret 2022 mendatang. Tentu saja peringatan hari raya ini sangatlah ditunggu-tunggu kehadirannya. Lalu apa makna hari raya Nyepi itu sendiri? 

Nyepi adalah upacara adat yang dilakukan secara turun temurun oleh umat Hindu di Bali pada Tahun Baru Saka. Seperti namanya, nyepi diambil dari kata sepi. Umat Hindu akan berdiam diri dan tidak melakukan kegiatan seperti biasa. Selain suasana yang senyap dan sepi, juga tidak ada aliran listrik, tidak menyalakan api dan tidak melakukan aktivitas fisik. Apa makna Hari Raya Nyepi yang sunyi?

Makna Hari Raya Nyepi 

Makna Hari Raya Nyepi adalah sarana perenungan diri dari segala hal yang telah dilalui. Tradisi turun temurun ini juga menjadi kesempatan untuk mengevaluasi diri dari masa lalu agar bisa menjadi seseorang yang lebih baik lagi di masa depan. Upacara Nyepi sendiri juga menjadi bentuk ketaan diri kepada Tuhan. 

Baca Juga: 3 Maret 2022 Libur Apa? Yuk Simak Informasi Tanggal Merah Hari Raya Nyepi

Saat perayaan tiba, umat dihimbau untuk berdiam diri di rumah dengan mengucapkan puji-pujian terhadapTuhan agar mendapatkan keagungan. selain menjadi renungan diri, Hari Raya Nyepi juga dilakukan untuk menjaga keseimbangan bhuana alit dan bhuana agung atau titik pertemuan sifat negatif dan positif. 

Dalam Hari Raya Nyepi terdapat upaya untuk melestarikan alam sekitar dengan melepaskan sifat-sifat serakah yang ada pada diri manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa manusia seringkali mengeksploitasi alam secara berlebihan. Untuk itulah pada saat Hari Raya Nyepi tiba, akan memberikan kesempatan alam untuk beristirahat. 

Prosesi Hari Raya Nyepi 

1. Upacara Melasti

Prosesi upacara Melasti diadakan dua hari sebelum hari raya Nyepi tiba. Upacara ini dilakukan di samudra atau mata air suci dalam keadaan tertib dan khidmat.  Prosesi upacara ini dilakukan bertujuan untuk melebur segala kotoran, perkataan, perbuatan, dan pikiran dalam diri. Umat Hindu di Bali percaya bahwa air dapat menghilangkan ebergi negatif dan kembali mensucikan diri. 

Baca Juga: PPKM Jawa - Bali Diperpanjang, Satgas COVID-19 Minta Pemerintah Daerah Tegas Tegakkan Aturan

2. Tawur Kesanga atau Mecaru

Setelah melakukan upaca Melasti, umat Hindu akan melakukan Tawur Kesanga atau Mecaru sehari sebelum Nyepi. Pada kegiatan ini, biasanya umat Hindu akan melakukna pawai ogoh-ogoh yang diarak keliling desa. Boneka ogoh-ogoh dibuat sangat besar dengan rupa yang menyeramkan. Lalu akan dibakar sebagai perumpamaan untuk melenyapkan sifat buruk manusia. 

3. Hari Raya Nyepi

Setelah melaksanakan dua kegiatan sebelumnya, tibalah pada hari raya Nyepi. Pada hari tersebut umat Hindu akan menghentikan semua kegiatannya selama 24 jam. Mulai pukul 6 pagi hingga pukul 6 pagi berikutnya. Dalam prosesi ini umat Hindu memiliki 4 pantangan yang harus ditaati, yaitu: 

  •  Tidak menyalakan apai atau amati geni
  • Tidak bekerja atau amati karya
  • Tidak bepergian atau amati lungan
  • Tidak bersenang-senang atau amati lelanguan 

Peraturan ini tidak hanya berlaku untuk umat Hindu yang merayakan hari raya Nyepi saja. Namun wisatawan yang mengunjungi Bali pada saat hari Nyepi juga wajib melaksanakan pantangan tersebut. 

4. Ngabak Geni

Prosesi terakhir dalam perayaan hari Nyepi yang dilakukan umat Hindu yaitu Ngabak Geni atau mengunjungi sanak saudara. Salah satu ritual ngabak geni yang terkenal di Bali yaitu Mud-Medan atau Omed-Omedan. Pada prosesi ini, para pemuda dan pemudi akan melakukan ciuman secara bergantian. Hal ini dipercaya sebagai upaya untuk menolak bala. 

Demikian ulasan mengenai makna hari raya Nyepi bagi Umat Hindu di Bali. Semoga menambah wawasan Anda!

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI