Serangan Rusia ke Ukraina Tewaskan Setidaknya 8 Orang, Blok Barat Sibuk Jatuhkan Banyak Sanksi Baru

Kamis, 24 Februari 2022 | 17:24 WIB
Serangan Rusia ke Ukraina Tewaskan Setidaknya 8 Orang, Blok Barat Sibuk Jatuhkan Banyak Sanksi Baru
Warga Ukraina tampak di luar bangunan dan kendaraan yang rusak akibat invasi militer Rusia. (AFP/Aris Messinis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan demi serangan terus dilancarkan usai Rusia mengumumkan dilaksanakannya operasi militer khusus terhadap Ukraina. Operasi militer ini dimaksudkan sebagai invasi menyusul ketegangan yang terjadi di antara kedua negara selama beberapa waktu belakangan.

Sejumlah wilayah di Ukraina, seperti Kiev dan Kharkiv, turut diserang oleh militer Rusia. Mengutip Al Arabiya, setidaknya delapan orang tewas akibat serangan ini, serta sembilan lainnya dilaporkan terluka.

Selain itu, petugas melaporkan 3 orang meninggal akibat invasi Rusia di perbatasan Ukraina, sementara militer Ukraina mengklaim sudah berhasil menumpas 50-an tentara lawan. Namun hingga kini belum ada keterangan pasti mengenai jumlah korban tewas, baik dari sisi Ukraina dan Rusia, akibat operasi militer yang terjadi.

Militer Ukraina meninjau lokasi serangan Rusia di Kiev. (AFP/Sergei Supinsky)
Militer Ukraina meninjau lokasi serangan Rusia di Kiev. (AFP/Sergei Supinsky)

Tingginya ketegangan yang terjadi di Rusia dan Ukraina juga terus dipantau oleh dunia, termasuk negara-negara blok barat. Yang terbaru, negara-negara ini menjatuhkan lebih banyak sanksi untuk Rusia.

Baca Juga: Cegah Serangan Laut Rusia, Ukraina Minta Tolong Turki Tutup Selat Bosphorus dan Dardanelles Bagi Kapal Rusia

Salah satunya Australia yang berpandangan bahwa invasi Rusia terhadap Ukraina adalah hal yang brutal dan tidak bisa dimaafkan. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengaku menjatuhkan sanksi baru kepada 25 orang dan 4 institusi keuangan akibat konflik bersenjata yang terjadi di Ukraina saat ini.

"Kami mengecam tindakan permusuhan sepihak di Ukraina. Rusia secara terang-terangan melanggar hukum internasional dan piagam PBB. Rusia telah memilih perang," ujar Morrison, dikutip Suara.com dari CNN, Kamis (24/2/2022).

Terkait sanksi yang diberikan, Australia akan menyasar kepada petinggi militer termasuk Deputi Kementerian Pertahanan dan Persenjataan Rusia. "Mereka bertanggung jawab atas agresi yang tidak bisa dimaafkan ini," tegas Morrison.

Uni Eropa juga memastikan akan menjatuhkan sanksi yang masif akibat invasi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina. "Presiden Putin bertanggung jawab dalam membawa kembali peperangan di Eropa," kecam Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.

Markas besar Uni Eropa. [Shutterstock]
Markas besar Uni Eropa. [Shutterstock]

Sanksi ini dipastikan akan menutup akses Rusia terhadap "pasar dan teknologi kunci" yang diperlukan. Selain itu UE juga akan membekukan aset Rusia di Eropa dan menghalangi akses Moskow di pasar keuangan Eropa.

Baca Juga: Tembakan Mortir Rusia Jam 5 Pagi Tewaskan Delapan Orang Ukraina

"Kami akan melemahkan basis ekonomi Eropa dan kapasitasnya untuk berkembang. Sanksi ini dirancang untuk menghapus ketertarikan dan kemampuan Kremlin dalam membiayai peperangan," sambungnya.

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, juga menyuarakan niat serupa terhadap Rusia. "Kita terbangun di dunia yang berbeda saat ini. Kami akan meluncurkan paket sanksi yang masif terhadap Rusia. Kalau kita tidak bertindak tegas sekarang, kita akan menghadapi situasi yang lebih berat di masa depan," kata Baerbock.

Sebelumnya sejumlah negara juga telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia menyusul sinyal-sinyal mereka akan melakukan invasi militer terhadap Ukraina. Termasuk di antaranya Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI