Suara.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengungkapkan sedikitnya 19.000 desa di Indonesia belum memiliki sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Nadiem menyebut ini adalah masalah besar bagi dunia pendidikan karena PAUD sangat berperan penting bagi tumbuh kembang anak Indonesia dari segi fisik maupun kognitif, rasa, sosial, emosional, sampai dengan moralitas.
"Berdasarkan data pokok pendidikan 2021 masih ada sekitar 19.000 desa yang belum memiliki satuan PAUD. Padahal PAUD memiliki peran yang krusial dalam menentukan kualitas generasi penerus bangsa," kata Nadiem dalam diskusi Menuju Pendidikan Desa Berkualitas melalui Penyelenggaraan PAUD Berkualitas di Desa, Kamis (24/2/2022).
Mantan Bos Go-Jek itu menyebut pihaknya telah menaikan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) bagi siswa-siswi PAUD naik dua kali lipat dari Rp 600 ribu menjadi hingga Rp 1,2 juta per satu orang peserta didik.
Nantinya, besaran BOP PAUD akan dihitung berdasarkan indeks kemahalan konstruksi dan indeks peserta didik tiap wilayah kabupaten/kota.
Misalnya, daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) akan mendapat dana BOP PAUD yang lebih besar dari wilayah lainnya.
"Sekarang nilai satuan BOP PAUD bervariasi sesuai tingkat kemahalan daerah. Penyalurannya langsung masuk ke rekening satuan pendidikan dan penggunaannya juga jauh lebih fleksibel," ucapnya.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sekolah penerima untuk mendapatkan bantuan program ini diantaranya, Memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN); rekening bank atas nama satuan pendidikan; NPWP; memiliki izin sekolah; peserta didik yang terdata di Dapodik.
Baca Juga: Menteri Nadiem Lepas Belasan Ribu Mahasiswa untuk Mengajar di SD dan SMP