Dalam laporan langsung yang terekam dalam video yang diunggah ke media sosial, jurnalis CNN Matthew Chance mendengar beberapa kali suara ledakan saat melaporkan langsung situasi di Kyiv.
Koresponden AFP di kedua kota tersebut mendengar ledakan yang cukup keras. Di Mariupol, yang terletak di dekat wilayah perbatasan dengan Rusia, para warga melaporkan bahwa mereka mendengar suara tembakan artileri di pinggiran kota bagian timur.
Dampak Konflik Ukraina dan Rusia Terhadap Indonesia
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina belum memperlihatkan perkembangan yang baik. Hingga Senin (21/2/2022) Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan hanya mengakui dua wilayah Ukraina sehingga menyebabkan konflik ini semakin memanas.
Potensi perang diantara kedua negara jelas akan memberi dampak pada berbagai sektor di dunia, khususnya harga minyak. Minyak mentah Brent pada perdagangan Selasa (22/2/2022) pagi sempat naik menyentuh US$ 97,16 per barel.
Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya melesat menjadi US$ 94,00 per barel.
Lantas, apa dampaknya terhadap Indonesia? Indonesia merupakan salah satu negara yang mengimpor Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Disampaikan oleh mantan Gubernur Indonesia untuk Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Widhyawan Prawiraatmadja, situasi yang memanas diantara kubu NATO dan Rusia memberi dampak negatif pada Indonesia.
Harga minyak dunia yang melambung memaksa Indonesia meningkatkan anggaran pengadaan minyak. Dia membeberkan, kondisi geopolitik ini akan berpengaruh secara global dan nasional dan bukan hanya secara fundamental, tapi juga psikologis (non teknis).
Baca Juga: Ukraina Tutup Wilayah Udara Penerbangan Sipil Menghindari Risiko Penembakan
"Hal ini secara berantai akan berpengaruh ke lokasi lain (domino effect). Ujung-ujungnya harga menjadi tinggi, dan biaya pengadaan minyak kita akan semakin besar," jelas Widhyawan.