Suara.com - Ukraina melakukan penutupan wilayah udaranya untuk penerbangan sipil pada Kamis (24/02/2022) pagi ini. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi risiko tinggi terhadap keselamatan.
Melansir dari arabnews.com, beberapa jam setelah pemantau zona konflik memberitahukan peringatan itu, maskapai penerbangan sudah harus menghentikan operasionalnya.
Kondisi ini terjadi sebab menghindari risiko penembakan yang tidak sengaja atau serangan siber.
Sementara itu, dua ledakan besar terdengar satu demi satu pada Kamis pagi tadi. Ledakan berasal dari daerah sebelah timur kota pelabuhan Mariupol di tenggara Ukraina, kata seorang wartawan Reuters.
Presiden Rusia Vladimir Putin meresmikan operasi militer di Ukraina timur pada Kamis ini tampaknya sebagai awal perang di Eropa.
"Penyediaan layanan lalu lintas udara untuk pengguna sipil wilayah udara Ukraina ditangguhkan," ungkap Perusahaan Layanan Lalu Lintas Udara Negara Ukraina melalui website resminya.
"Kami juga menginformasikan tentang perubahan penggunaan wilayah Ukraina," imbuh badan tersebut tanpa keterangan lebih rinci.
Eurocontrol yang mengkoordinasikan lalu lintas udara di Eropa menginformasikan bahwa wilayah udara Ukraina tidak tersedia sebab pembatasan militer.
Menurut website pelacakan penerbangan FlightRadar24, penerbangan El Al dari Tel Aviv ke Toronto tiba-tiba berbelok keluar dari wilayah udara Ukraina sewaktu pemberitahuan penutupan wilayah udara diumumkan.
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, Daria Bilodid: Hentikan, Kami Ingin Hidup!
Banyak penerbangan Polish Airlines dari Warsawa ke Ibu Kota Ukraina Kyiv juga kembali ke Warsawa pada waktu yang hampir bersamaan.
BERITA TERKAIT
Dua Kelompok Remaja di Senen Tawuran Petasan Usai Salat Ied
31 Maret 2025 | 14:01 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI