Menkominfo menyatakan telah menyiapkan program yang bisa dimanfaatkan dosen dan mahasiswa Unwira untuk meningkatkan kecakapan digital. Menurutnya, Kementerian Kominfo menggunakan pendekatan komprehensif yang mencakup tiga tingkatan.
Di tingkat dasar, pengembangan literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi terus digencarkan, agar 12,5 juta rakyat Indonesia dapat terliterasi. Program yang masif ini dikerjakan secara kolaboratif bersama dengan 34 pemerintah provinsi dan 514 pemerintah kabupaten dan kota.
“Pelatihan digital skills ini diikuti puluhan juta, bahkan ratusan juta masyarakat. Kominfo melakukan literasi digital kepada 12,5 juta rakyat Indonesia tahun lalu. Tahun ini, ada 5,7 juta. Saya sedang berusaha minta supaya sama menjadi 12,5 juta, dengan harapan, di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo nantinya, 50 juta rakyat Indonesia sudah terliterasi,” jelas Menteri Johnny.
Selanjutnya di tingkat intermediate, Kementerian Kominfo memiliki program khusus bagi para milenial tamatan SMA dan sarjana baru melalui Program Digital Talent Scholarship (DTS).
“Ada 200.000 pelatihan. Program ini gratis dibiayai negara. Saya berterima kasih, karena Unwira sudah melihatnya, me-recall jumlahnya 600.000 per tahun untuk intermediate digital skills. Dalam 15 tahun, jumlahnya 9 juta keahlian-keahlian spesifik,” ungkap Menkominfo.
Di level mahir, Kementerian Kominfo menyiapkan Program Digital Leadership Academy agar bisa membentuk 300 orang master mentor digital. Program ini, menurut Menteri Johnny, ditujukan bagi pengambil-pengambil kebijakan di wilayah untuk pelaksanaan smart city, electronic government, e-Commerce, dan financial technology.
“Program ini bekerjasama dengan empat universitas ternama di dunia, yakni Tsinghua University, National University of Singapore di Singapura, Oxford University di Inggris dan Harvard Kennedy School di Amerika Serikat. Saya minta juga para dosen untuk mengambil bagian di dalamnya, karena ini penting,” jelasnya
Menkominfo menyatakan, pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi juga menjadi peluang untuk mengembangkan ide dan semangat transformasi bagi kemajuan Indonesia. Menurutnya, pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat, harus menjadi melting pot ide dan semangat progresivitas dalam visi pembangunan Indonesia.
“Tentunya harus sejalan dengan era kekinian yang sejalan juga dengan disrupsi teknologi. Melalui tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi, spirit transformatif itu pula yang saya harapkan dapat tumbuh dan bersemai melalui Unwira,” ujarnya.
Baca Juga: Kominfo Beberkan Tiga Perhatian dalam Pendekatan Keamanan Siber
Menurut Johnny, dengan adanya Program Kampus Merdeka saat ini, maka relasi antara lembaga pendidikan, tenaga pengajar, dan mahasiswa menjadi makin integral dan koheren untuk mencapai tujuan pendidikan yang memberdayakan dan berkemajuan.