Hong Kong Tes Massal Tujuh Juta Warganya dengan Target Satu Juta per Hari

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 24 Februari 2022 | 11:50 WIB
Hong Kong Tes Massal Tujuh Juta Warganya dengan Target Satu Juta per Hari
Suasana di stasiun pengumpulan spesimen bergerak untuk pengujian Covid-19 yang dipadati warga di Distrik Tung Chung, Hong Kong, Kamis (10/2/2022). [Peter PARKS / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hong Kong akan melakukan tes COVID-19 pada seluruh populasinya bulan Maret nanti karena peningkatan tajam jumlah kasus di sana.

Setiap warganya akan dites sebanyak tiga kali, menurut salah satu pemimpin di Hong Kong, Carrie Lam dalam konferensi pers Selasa kemarin (22/02).

Carrie mengatakan kapasitas tes kota tersebut akan ditambah menjadi 1 juta per hari. Beberapa tempat seperti kampus akan diubah menjadi tempat tes dan isolasi.

"Karena kami memiliki populasi tujuh juta orang, kegiatan tes ini akan memakan waktu tujuh hari," ujar Carrie.

Baca Juga: Hong Kong Temukan Virus Corona pada Makanan Beku

Ia mengatakan pemerintah tidak mempertimbangkan opsi 'lockdown' seperti yang diterapkan China daratan.

Hong Kong mencatat kasus harian baru sebanyak 5.000 per hari sejak 15 Februari. Jumlah sebanyak ini berpotensi membuat sistem kesehatan kota tersebut terbengkalai.

Sejak angka kasus naik di awal tahun, kota tersebut telah mencatat hampir 54.000 kasus dan 145 kematian.

Perintah untuk melakukan tes seluruh warga muncul setelah pemerintah China mengerahkan tenaga kesehatan untuk membantu menekan penyebaran di kota tersebut minggu lalu.

Infrastuktur baru tengah dibangun di kota tersebut untuk menyediakan fasilitas isolasi bagi warga yang positif COVID-19 demi meringankan beban rumah sakit.

Baca Juga: Cerita Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong yang Kena Covid

Minggu lalu, belasan pasien terpaksa dirawat di luar fasilitas kesehatan, di tengah udara dingin, karena kapasitas beberapa rumah sakit yang sudah mencapai 100 persen.

Hal ini masih terjadi meski Hong Kong telah menerapkan salah satu aturan terketat di dunia dalam menangkal COVID-19. 

Aturan tersebut menyebabkan banyak penerbangan tidak diizinkan mendarat dan penumpang dilarang masuk.

Carrie mengatakan larangan penerbangan dari sembilan negara, termasuk Australia, Amerika Serikat dan Inggris akan tetap berlaku sampai 20 April. Beberapa negara lainnya mungkin akan ditambahkan dalam daftar.

Perkumpulan lebih dari dua orang dilarang di kebanyakan tempat, termasuk sekolah, gym dan salon.

Carrie juga berharap sekolah yang saat ini sedang melakukan pembelajaran daring bisa melakukan kelas tatap muka di bulan April.

Aturan yang diterapkan sejak 2020 ini telah berdampak pada kesehatan mental warga dan kelanjutan bisnis di kota tersebut.

Hong Kong telah mencatat total 60.000 penularan COVID-19, jauh lebih sedikit dari pada kebanyakan kota besar.

Namun, masih banyak warga lanjut usia dan rentan yang belum divaksinasi.

Carrie mengatakan tingkat vaksinasi dosis pertama kota tersebut diperkirakan akan mencapai 90 persen pada bulan Maret, dari yang sekarang berada di angka 86 persen.

"Tetaplah percaya diri dan kita akan melihat pelanginya," ujar Carrie.

Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI