Kunjungi Gontor, Ketum DMI Syafruddin Bahas Perkembangan Umat Islam

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 24 Februari 2022 | 10:43 WIB
Kunjungi Gontor, Ketum DMI Syafruddin Bahas Perkembangan Umat Islam
Ketua Yayasan Indonesia Mengaji/Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Komjen Pol (Purn) DR. H. Syafruddin mengunjungi Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur, (24/2).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Yayasan Indonesia Mengaji/Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Komjen Pol (Purn) DR. H. Syafruddin mengunjungi Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur, (24/2).

Haji Syafruddin diterima oleh Pimpinan Pondok Modern Gontor: KH. Hasan Abdullah Sahal, Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasy, MA., Drs. KH. Akrim Maryat, Dipl.Ad.Ed dan Direktur KMI KH. Masyhudi Subari, MA.

Kunjungan dalam rangka silaturahim dan membicarakan berbagai hal khususnya perkembangan umat Islam di Indonesia.

Kiai Hasan Sahal dalam sambutannya mengapresiasi tugas dan fungsi DMI dalam memajukan umat.

Baca Juga: DMI Soal Menag Atur Pengeras Suara: Kurang Tetap Diberlakukan di Sumbar!

Menurutnya, umat Islam di Indonesia harus bersatu, bersinergi, jangan mau dikotak-kotak atau dibelah.

"Kita harus solid, kuatkan persamaan dan kebersamaan, supaya tidak mudah terbelah" Kata Kiai Hasan.

Haji Syafruddin juga menegaskan bahwa umat Islam sebagai masyarakat mayoritas di Indonesia harus menjadi lokomotif perubahan, dan perubahan tersebut dimulai dari pesantren.

Haji Syafruddin mengapresiasi Gontor yang sejak dulu sebagai lembaga pendidikan, yang terus membina dan mengedepankan persatuan umat Islam (sebagai perekat umat).

Sebelumnya, Haji Syafruddin berkunjung ke Universitas Darussalam Gontor dan bersama Rektor UNIDA Gontor Prof. Dr. KH. Hamid Fahmi Zarkasyi, MA., memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa.

Baca Juga: Polemik Surat Edaran Menteri Agama, DMI Sulawesi Tengah: Tidak Melarang Umat Beribadah

Di depan mahasiswa UNIDA, Haji Syafrudin memaparkan tentang tantangan bonus demografi bangsa Indonesia dan peluang anak-anak muda untuk tampil menjadi pemimpin di masa depan.

Kunjungan diakhiri dengan ziarah ke Makam Kiai Ageng Mumammad Besari di Tegalsari, Ponorogo. Tegalsari memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan pesantren di Indonesia, karena muara dari hampir semua pesantren adalah Tegalsari, baik secara nasab maupun sanad keilmuan.

Dari Tegalsari itulah lahir pesantren-pesantren salafiyah dan ashriyah yang kini menjadi mainstream pesantren di Indonesia.

Dari Tegalsari, rombongan Haji Syafrudin bertolak ke Ponpes Tremas, Pacitan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI