Suara.com - Meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengunjungi Papua belasan kali, namun tidak menghasilkan penyelesaian masalah apapun yang terjadi di Bumi Cendrawasih.
Pernyataan tersebut tegas disampaikan Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Minggus Madai. Menurutnya, kunjungan Jokowi di Papua hanya menjalani agenda kepresidenan tanpa mau tahu masalah yang sebenarnya terjadi di provinsi paling timur Indonesia tersebut.
"Kunjungan presiden ke Papua itu tidak menyelesaikan suatu persoalan," kata Minggus dalam diskusi "Hak-hak Orang Asli Papua dan Polemik Pemekaran Provinsi Papua" secara daring, Rabu (23/2/2022).
Minggus mencontohkan ketika Jokowi datang ke Papua. Ia menilai Jokowi turun dari pesawat, menggunakan mobil ke tempat kunjungan, setelah itu kembali pulang.
Baca Juga: Dua Korban Penembakan KKB di Puncak Jaya Diterbangkan ke Timika Papua
"Dia tidak tahu, 'Wah, di Papua ini ada masalah apa? Di daerah konflik itu di daerah mana? Proses penyelesaiannya seperti apa? Presiden tidak pernah tanya-tanya seperti itu," ujarnya.
Minggus juga menyebut, kalau tidak ada yang sesuatu hal yang dilakukan Jokowi kepada orang Papua. Kalau misalkan ada yang menyebut Jokowi melakukan pembangunan infrastuktur di sana, maka Minggus menilai Jokowi hanya sekedar melanjutkan dari presiden-presiden sebelumnya.
Selain pembangunan, Minggus mengungkapkan sebenarnya banyak masalah yang bertumpuk-tumpuk terjadi di Papua. Mulai dari pemekaran, masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), belum lagi konflik yang terjadi secara terus menerus.
Menurutnya, begitu mudah untuk menyelesaikan konflik di Papua. Dengan belasan kali Jokowi datang ke Papua itu sebenarnya bisa menyelesaikan konflik.
Semisal saja, Jokowi bisa mengadakan dialog bersama pihak-pihak yang berwenang pada konflik di Intan Jaya. Namun Minggus kecewa karena hal tersebut tidak dilakukan oleh Jokowi.
Baca Juga: KKB Kembali Berulah di Puncak Jaya Papua, Tembaki Orang dan Bakar Permukiman Warga
"Tapi solusi yang kecil begini saja presiden tidak pernah selesaikan. Orang Papua hari ini tuh bingung."