Heboh Wayang Mirip Ustaz Khalid Dihajar, Mardani PKS: Apakah Budaya Wayang Ajarkan Bully?

Rabu, 23 Februari 2022 | 18:16 WIB
Heboh Wayang Mirip Ustaz Khalid Dihajar, Mardani PKS: Apakah Budaya Wayang Ajarkan Bully?
Tangkapan layar pagelaran wayang di ponpes Gus Miftah (Twitter/@pgmoraaji)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ikut menyoroti kontroversi pagelarang wayang di Pondok Pesantren milik Gus Miftah. Dalam acara itu, diketahui sang dalang memaki dan menghajar wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah.

Melalui akun Twitternya, Mardani mengomentari sebuah berita yang membahas kejadian tersebut. Berita itu berjudul "Viral! Dalang Hajar Wayang Berpeci saat Pentas di Ponpes Gus Miftah"

Mardani lantas mengkritik aksi dalang yang menghajar wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah. Ia bertanya mengenai budaya wayang apakah mengajarkan kekerasan.

Menurutnya, selama ini tidak ada budaya wayang yang mengajarkan kebencian ataupun kekerasan. Karena itu, ia tidak habis pikir mengapa persoalan tersebut sampai menjadi ramai.

Baca Juga: Gus Miftah soal Heboh Wayang: Pokoknya Miftah Salah dan Harus Minta Maaf!

"Apakah budaya wayang mengajarkan kekerasan, kebencian, bully dan menghajar? Tentu tidak, tapi kenapa yang viral seperti itu," kritik Mardani sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Rabu (23/2/2022).

Lebih lanjut, Mardani mengingatkan masyarakat untuk lebih fokus memperhatikan persoalan lain yang lebih penting. Salah satunya adalah kasus di Desa Wadas yang dianggapnya mengerikan.

Mardani PKS Sindir Menohok Soal Wayang Mirip Ustaz Khalid Dihajar. (Twitter/@MardaniAliSera)
Mardani PKS Sindir Menohok Soal Wayang Mirip Ustaz Khalid Dihajar. (Twitter/@MardaniAliSera)

Selain itu, Mardani juga meminta publik lebih menyoroti persoalan kelangkaan minyak goreng dan tempe. Ia juga membahas mengenai kontroversi jaminan hari tua (JHT) dan pemindahan ibu kota negara (IKN).

Ia menilai persoalan-persoalan tersebut lebih berimbas kepada masyarakat. Karena itu, lebih baik rakyat mengkritisi permasalahan itu ketimbang saling melemparkan ujaran kebencian mengenai masalah wayang.

"(Persoalan wayang) ramai di saat kasus Wadas yang mengerikan, minyak goreng hilang, tempe tahu sulit, JHT, IKN pusing, dan lain-lain. Fokus, fokus," pungkasnya.

Baca Juga: Temuan 345,6 Kiloliter Minyak Goreng CV Sinar Laut Segera Didistribusikan, 1.000 Dus Per Kabupaten/Kota

Sontak, cuitan Mardani mengenai kasus wayang ini langsung mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan itu sedikitnya telah mendapatkan 340 retweet dan 1.200 tanda suka.

Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat. Mereka menuliskan beragam komentar, mulai dari mendukung pernyataan Mardani sampai mengkritiknya.

"Dan anehnya lagi pemain wayangnya ustadz Miftah. Memalukan," sentil warganet.

"Dari sini kita paham PKS adalah wahabi yang anti budaya Jawa," kritik warganet.

"Pertanyaannya sederhana, ketika situ bisa bilang bahwa budaya wayang tidak mengajarkan kekerasan, kebencian, bully, menghajar. Lalu kenapa situ kicep ketika ada pihak yang menghendaki wayang untuk dimusnahkan?" tanya warganet.

"Beginikah gaya tri Gus abal-abal, mengalihkan isu, mengincar komisaris! Pansos sama artis masih nggak laku! Mencoba alih pansos sama ulama terkenal melalui wayang ciptaannya si Miftah yang tidak beradab!" tambah yang lain.

"Betul pak, sepertinya masalah wayang ini digoreng oleh para buzzerRp untuk mengalihkan permasalahan yang sebetulnya harus mendapat perhatian khusus karena sudah merugikan rakyat, tapi buzzerRp dikerahkan untuk menutupinya," dukung warganet.

Video yang mungkin Anda lewatkan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI