Suara.com - Bekas Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin menyatakan tidak akan mengajukan banding setelah dijatuhi vonis hukuman tiga tahun enam bulan penjara dalam kasus suap eks penyidik KPK Stepanus Robin Patujju. Justru Azis meminta agar jaksa penuntut umum KPK segera mengeksekusinya ke penjara.
Permintaan itu diungkapkan pengacara Azis, Sirra Prayuna.
“Menerima putusan untuk dijalankan dan menunggu agar Pak Aziz Syamsuddin segera dapat eksekusi oleh jaksa KPK,” kata Sirra lewat keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (23/2/2022).
Sirra menyatakan pihaknya, telah melakukan pertimbangan sehingga tidak mengajukan banding.
Baca Juga: Tanggapi Vonis Azis Syamsuddin, Pukat UGM Nilai Penegak Hukum Tak Serius Tangani Korupsi
“Setelah mempertimbangkan dengan matang maka kami putuskan untuk tidak banding,” ujarnya.
Untuk diketahui, Aziz Syamasudin divonis tiga tahun enam bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Kamis (17/2/2022) lalu. Dia juga dikenakan denda sebesar Rp 250 subsider empat bulan penjara.
“Mengadili. Menyatakan terdakwa Muhammad Azis Syamsuddin telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan korupsi secara berlanjut sebagaimana dakwaan primer jaksa penuntut umum," kata Ketua Majelis Hakim M Damis.
Azis Syamsuddin juga mendapatkan hukuman tambahan berupa pencabutan hak dipilih dalam jabatan politik selama empat tahun.
"Terhitung sejak terdakwa selesai menjalani masa pidana pokok," ucap Hakim Damis.
Hal memberatkannya, perbuatannya tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan korupsi.
“Perbuatan terdakwa merusak citra dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga DPR dan terdakwa tidak mengakui kesalahan, berbelit-belit selama persidangan," ujar Hakim Damis.
Sedangkan hal meringankan, Azis belum pernah dihukum serta memiliki tanggungan keluarga.
Vonis majelis hakim terhadap Azis Syamsuddin lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK. Azis dituntut empat tahun dua bulan penjara.