Jokowi Beri Penghargaan Tinggi Bagi BNPB Atas Penanganan Pandemi Covid-19

Rabu, 23 Februari 2022 | 11:14 WIB
Jokowi Beri Penghargaan Tinggi Bagi BNPB Atas Penanganan Pandemi Covid-19
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato dalam Rakornas Penanggulangan Bencana 2022 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (23/2/2022). (Tangkapan layar/YouTube Sekretariat Presiden).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo membuka membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2022 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (23/2/2022). Di awal pidato, Jokowi sempat menyampaikan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sudah bekerja keras dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Pertama-pertama saya mengucapkan terima kasih, mengucapkan penghargan yang setinggi-tingginya kepada jajaran BNPB dan BPBD di seluruh tanah air indonesia atas dedikasi, atas kerja keras membantu masyarakat di seluruh pelosok Indonesia dalam menghadapi berbagai bencana alam dan juga dalam menghadapi pandemi Covid-19," kata Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor secara virtual, Rabu (23/2/2022).

Setelah itu, Jokowi membicarakan soal Indonesia yang menjadi negara rawan bencana karena dilingkari oleh cincin api atau ring of fire. Indonesia disebutnya masuk ke daftar 35 negara yang paling rawan risiko bencana di dunia.

"Hampir setiap hari ada bencana di beberapa wilayah di negara kita Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: Kepala BNPB Sebut Omicron Tak Sefatal Varian Delta, tapi Bahaya bagi Tiga Orang Ini

sebagai negara yang dilingkari oleh ring of fire, cincin api, dengan wilayah sangat luas, bencana merupakan keseharian kita. Indonesia termasuk 35 negara yang paling rawan risiko bencana di dunia. Hampir setiap hari ada bencana di beberapa wilayah di negara kita indonesia.

Risiko kerugian akibat bencana pun sangat besar baik dari aspek korban maupun material. Dengan begitu, menurut Jokowi, penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu, sistematik dan rencana induk penanggulangan bencana tahun 2020-2044 mesti dilakukan dengan penuh komitmen dan tanggung jawab.

"Semua tahapan harus dilaksanakan secara disiplin dan konsisten. Indonesia harus menjadi bangsa yang tangguh bencana," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BNPB, Suharyanto menyampaikan terdapat 5.402 bencana yang terjadi di Indonesia pada 2021.

Bencana tersebut mengakibatkan 728 orang meninggal dunia. Kemudian total kerugian material akibat bencana mencapai lebih dari 150 ribu rumah dan 4.400 fasilitas umum rusak berat.

Baca Juga: Banyak Beredar Video Erupsi Gunung Anak Krakatau Tempo Dulu, BNPB Ingatkan Hal Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI