“Nord Stream 2 harus dinilai dengan mempertimbangkan keamanan pasokan energi untuk seluruh Eropa,” ujar dia, mendesak UE untuk mendiversifikasi pemasok energinya dan beralih ke energi terbarukan.
Keputusan menteri luar negeri negara Eropa pada Selasa harus secara resmi disetujui oleh ibu kota Uni Eropa untuk diresmikan. Langkah ini dilakukan dalam beberapa jam setelah pengumuman Borrell.
Langkah Terbaru Rusia
Dewan Federasi Rusia pada Selasa pagi mengizinkan penggunaan angkatan bersenjata Rusia di luar negeri.
Setelah pidato pada Senin malam yang mengatakan Rusia akan mengakui sebagai wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur, Putin mengumumkan bahwa Rusia akan mengirim pasukan ke daerah-daerah itu untuk “menjaga perdamaian.”
Pengumuman itu menuai kecaman global yang luas sebagai pelanggaran Piagam PBB dan hukum internasional, dengan negara-negara Barat bersumpah untuk menjatuhkan sanksi baru yang keras.
Pada 2014, setelah menginvasi Semenanjung Krimea Ukraina, Moskow mulai mendukung pasukan separatis di Ukraina timur melawan pemerintah pusat, sebuah kebijakan yang telah dipertahankan selama tujuh tahun terakhir.
Konflik tersebut telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa, menurut PBB.
Langkah terbaru Putin mengikuti Rusia mengumpulkan sekitar 100.000 tentara dan alat berat di dalam dan sekitar tetangganya, dengan AS dan negara-negara Barat menuduhnya menyiapkan panggung untuk invasi.
Baca Juga: Konflik Ukraina dan Rusia Bisa Picu Perang Dunia, Apa Dampaknya ke Indonesia?
Rusia membantah sedang mempersiapkan invasi dan sebaliknya mengklaim negara-negara Barat merusak keamanannya melalui ekspansi NATO ke perbatasannya. (Sumber: Anadolu)