Suara.com - Para menteri luar negeri anggota Uni Eropa (UE) pada Selasa (22/2/2022) mencapai kesepakatan untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena Moskow melanggar integritas teritorial negara tetangga Ukraina.
"Hari ini, kami telah sepakat bahwa 351 anggota Duma Negara Rusia yang memilih pelanggaran hukum internasional dan integritas teritorial dan substantif Ukraina akan terdaftar dalam daftar sanksi kami," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada konferensi pers setelah pertemuan luar biasa para menteri luar negeri Uni Eropa sebagaimana disadur dari kantor berita Anadolu, Rabu (23/2/2022).
Blok itu juga akan menjatuhkan sanksi pada 27 orang dan entitas yang bertanggung jawab merusak atau mengancam integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan Ukraina, ungkap Borrell.
Langkah tersebut akan menargetkan pembuat keputusan yang mengancam Ukraina, pejabat militer yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi, serta mereka yang bertanggung jawab atas disinformasi yang menargetkan Ukraina.
Blok tersebut juga akan membuat daftar hitam entitas yang membiayai atau mendapat manfaat dari krisis, dan bank yang membiayai pembuat keputusan dan operasi Rusia di Ukraina.
“Kami juga akan menargetkan kemampuan negara dan pemerintah Rusia untuk mengakses pasar dan layanan modal dan keuangan kami,” tambah Borrell.
Uni Eropa akan membatasi hubungan ekonomi dengan wilayah Luhansk dan Donetsk yang dikuasai separatis Rusia juga, “persis” seperti setelah invasi Rusia ke Semenanjung Krimea Ukraina pada 2014.
Borrell menambahkan, mereka ingin memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab dengan jelas merasakan konsekuensi ekonomi dari tindakan ilegal dan tindakan agresif mereka.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyambut baik paket sanksi “padat”, juga memperingatkan bahwa UE akan mengambil tindakan lebih lanjut jika Rusia “terus meningkatkan krisis yang telah diciptakannya ini.”
Baca Juga: Konflik Ukraina dan Rusia Bisa Picu Perang Dunia, Apa Dampaknya ke Indonesia?
Von der Leyen juga memuji keputusan pemerintah Jerman untuk menghentikan proyek Nord Stream 2.