Jelang Tahun Baru Saka, Ini Tradisi Perayaan Hari Raya Nyepi di Indonesia, dari Melasti hingga Ngembak Geni

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 22 Februari 2022 | 22:10 WIB
Jelang Tahun Baru Saka, Ini Tradisi Perayaan Hari Raya Nyepi di Indonesia, dari Melasti hingga Ngembak Geni
Tradisi Perayaan Nyepi di Indonesia. (Pixabay/keulfm)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pergantian tahun baru dalam kalender Hindu disebut dengan Nyepi. Tahun baru ini selalu jatuh pada Tilem kesanga atau kesembilan dalam hitungan kalender Saka. Lalu apa saja tradisi perayaan hari raya Nyepi di Indonesia?

Tilem kesanga diyakini sebagai hari berkumpulnya dewa-dewa di pusat samudera, sehingga dianggap sebagai waktu yang tepat untuk melakukan pemujaan suci. Ada beberapa tradisi perayaan hari raya Nyepi di Indonesia yang perlu kalian ketahui.

Hindu sebagai salah satu agama resmi di Indonesia, pemerintah menetapkan Nyepi sebagai hari libur nasional, berdasarkan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 3 tahun 1983 tanggal 19 Januari 1983.

Tradisi Perayaan Hari Raya Nyepi di Indonesia

Baca Juga: Sejarah Hari Raya Nyepi, Berawal dari Peperangan hingga Ritual Catur Brata Penyepian

1. Melasti

Tiga atau dua hari sebelum tahun baru, umat Hindu melakukan penyucian dengan melakukan upacara Melasti. Di beberapa daerah di Bali, Melasti kerap disebut dengan Melis atau Mekiyis. 

Pada hari ini, sarana persembahyangan di Pura diarak ke sumber air, seperti pantai atau danau untuk menyucikannya dari leteh atau segala sesuatu yang bersifat kotor.

2. Mecaru

Tepat sehari sebelum Nyepi yang jatuh pada Tilem sasih kesanga, warga melakukan upacara Buta Yadnya dengan mengambil salah satu jenis caru (Kurban suci) sesuai kemampuan untuk menetralisir leteh.

Baca Juga: Daftar Libur Nasional Bulan Maret 2022, Catat Tanggalnya dan Bersiaplah Ambil Cuti Agar Bisa Liburan Panjang!

Buta Yadnya itu masing-masing bernama Panca Sata (kecil), Panca Sanak (sedang) dan Tawur Agung (besar). Mecaru diikuti dengan pengerupukan, yaitu menyebar nasi tawur, mengitari rumah dan setip sudut pekarangan dengan obor dan  memukul benda-benda apa saja seperti kentongan hingga mengeluarkan suara gaduh. 

Hal ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan dan sekitar. Di Bali, pengerupukan dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Buta Kala yang diarak keliling lalu dibakar. 

3. Nyepi

Sesuai namanya, Nyepi berarti sepi di mana umat Hindu beristirahat dari semua kesibukan dan melakukan Catur Brata Penyepian, yaitu:

  1. Amati geni artinya tidak menyalakan api.
  2. Amati karya artinya tidak bekerja atau beraktivitas.
  3. Amati lelungan artinya tidak bepergian.
  4. Amati lelanguan artinya tidak mencari hiburan.

4. Ngembak Geni

Setelah seharian melakukan Catur Brata Penyepian, umat Hindu sudah mmemasuki sasih kedasa atau bulan ke-10. Pada hari ini, mereka akan melakukan Dharma Shanti dengan keluarga besar dan tetangga, mengucap syukur dan saling memaafkan satu sama lain dan siap memulai tahun baru yang bersih.

Demikian penjelasan tentang tradisi perayaan hari raya Nyepi di Indonesia. Semoga ulasan ini bermanfaat dan menambah wawasan.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI