Suara.com - Cerita adik yang meminta dikirimi baju saat berada di pondok pesantren menjadi viral. Pasalnya, sang adik meminta dibawakan baju dari rumah setiap minggu selama mondok.
Kisah ini dibagikan oleh sang kakak, Lintang di akun TikTok @lintangvilan miliknya. Ia menceritakan adiknya kerap curhat kehilangan baju selama mondok.
"Tiap telepon, laporannya mesti baju hilang," tulis akun ini sebagai keterangan TikTok seperti dikutip Suara.com, Selasa (22/2/2022).
Sang kakak pun heran adiknya kerap meminta dikirimi baju setiap minggu. Namun, keheranannya itu akhirnya terjawab saat dirinya melihat tempat jemuran di pondok pesantren sang adik.
Baca Juga: Detik-detik Pagar Rumah Mewah Ambruk, Warganet: Bahaya Banget Pagarnya
"Oh ini toh alesan adek gue di pondok tiap minggu minta dikirimi baju," lanjut sang kakak sebagai keterangan video.
Dalam video, terlihat salah satu halaman pondok pesantren itu dipenuhi dengan jemuran baju. Setidaknya panjang jemuran yang mencapai 10 meter itu benar-benar penuh dengan jemuran milik para santri.
Bahkan, ratusan jemuran pakaian itu ditata dengan begitu rapi dan terstruktur layaknya mau dijual di pasar. Tidak hanya digantung rapi, sejumlah pakaian bahkan harus digantung di atas tembok pondok pesantren karena halaman sudah penuh.
Tentu kasus kehilangan pakaian akan mudah terjadi. Pasalnya, para santri harus mengingat dengan tepat lokasi mereka menjemur pakaian di halaman yang begitu luas.
Tak hanya itu, sejumlah pakaian juga memiliki model dan warna yang sama. Hal itu tentu semakin meningkatkan potensi pakaian santri rawan tertukar antara satu dengan yang lainnya.
Baca Juga: Cowok Tempel Benda Ini di Jok Motor, Warganet Geger: Tetap Tenang di Era Gempuran Ayang
Video adik yang minta dikirimin baju ini setiap minggu ini langsung mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, video tersebut sedikitnya telah disaksikan 6 juta kali dan mendapatkan 200 tanda suka.
Kakak Ungkap Penyebab Baju Hilang sampai Bisa Dilelang
Berdasarkan konfirmasi Suara.com, sang kakak, Lintang menceritakan adiknya duduk di bangku kelas 2 SMP. Ia mengungkap adiknya memang kurang bisa menjaga barang, sehingga kerap kehilangan bajunya sendiri.
"Adek saya cukup sering minta dikirimin baju. Saya gak tahu hilang atau dipinjem temannya, dia cuma bilang minta dikirimin baju hampir 2 minggu sekali. Adek saya emang rada kurang bisa menjaga barang-barangnya. Masih SMP kelas 2," kata Lintang seperti dikutip Suara.com, Selasa (22/2/2022).
Lintang mengatakan, adiknya itu kerap mencuci bajunya sendiri pondok pesantren demi hemat biaya. Meski demikian, ia terkadang laundry khusus seragam sekolah.
"Kalau sistem mencuci yang saya tahu dari adek saya, dia biasa mencuci sendiri. Laundry juga bisa tapi katanya mending dicuci sendiri kalau baju biasa, ngirit katanya. Kalau seragam paling di laundry," lanjutnya.
Lintang sendiri mengakui kaget saat melihat penampakan jemuran di pondok pesantren sang adik. Ia pun menduga banyaknya jemuran sebagai penyebab hilangnya baju adik.
"Saya juga kaget lihat jemurannya banyak banget. Mungkin karena itu pada hilang baju-baju santrinya," ungkapnya.
Selain itu, ia juga mendapatkan info dari kakak kelas adiknya. Baju yang hilang kebanyakan tidak dicuri oleh orang lain, melainkan jatuh dari jemuran.
Baju-baju yang jatuh dan kotor itu biasanya diamankan oleh santri atau pengurus ponpes yang melihat. Baju itu selanjutnya dikumpulkan di suatu tempat agar santri bisa mengambilnya lagi.
"Sedikit info dari kakak kelas adek saya yang juga mondok di sana, katanya kebanyakan baju yang hilang bukan diambil orang lain, tapi karena jatuh dari jemuran terus kotor," terang Lintang.
"Nah yang nemuin pas bukan pemilik, jadi diopeni (diamankan)? Sama yang nemu atau pengurus (ponpes)," sambungnya.
Setelah diamankan, baju-baju itu rupanya juga tidak dicari oleh pemiliknya. Alhasil, pakaian yang lama tidak diambil dan menumpuk kerap dilelang di pondok pesantren.
"Sebenernya bisa aja baju-baju itu diambil lagi, cuma kebanyakan pada gak diambil lagi. Katanya juga kalau yang udah lama gak diambil-ambil suka dilelangin, dipakai buat yang sudah alumni di sana," pungkasnya.
Komentar Warganet
Warganet yang menyaksikan video itu turut memberikan beragam pendapat. Mereka menuliskan saran sampai menceritakan pengalaman serupa selama berada di pondok pesantren.
Berikut beragam komentar warganet:
"Kalau ke pondok jangan bawa baju mahal, terus juga anaknya harus rajin. Karena biasanya baju anak hilang karena nggak open sama barang-barang sendiri," komentar warganet.
"Intinya kalau mondok jangan mager, harus merhatiin barang-barang lu, jangan lalai. Itu aja sumpah barang gue banyak yang hilang di pondok," curhat warganet dengan emoji menangis.
"Masih mending baju sandal, lah kalau keponakan aku kasur hilang, mukena sama sajadahnya sampai kacamata juga. Parah kan," cerita warganet.
"Saya juga santri, sebenernya bukan hilang, tapi jemuran jatuh gak mau ambil dan kegeser temennya sampai ke tempat lain. Caranya cuma satu: diopeni, jangan malas," pesan warganet.
Video ini bisa disaksikan di sini.
Video yang mungkin Anda lewatkan: