Menag Yaqut Atur Soal Toa Masjid, Politisi PSI Singgung Ucapan Jusuf Kalla

Selasa, 22 Februari 2022 | 14:18 WIB
Menag Yaqut Atur Soal Toa Masjid, Politisi PSI Singgung Ucapan Jusuf Kalla
Ketua Dewan Masjid Indonesia dan juga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli kembali menyinggung soal ucapan mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla mengenai pengeras suara masjid atau toa masjid.

Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Jusuf Kalla diketahui pernah menyebutkan bahwa 75 persen toa masjid di Indonesia memiliki kualitas jelek.

Seperti diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan aturan soal penggunaan toa masjid.

Gun Romli kemudian menyinggung kembali ucapan Jusuf Kalla saat itu.

Baca Juga: Aturan Pengeras Suara Masjid Terbaru: Ada Batasan Volume, Suara Luar Sebelum Azan Maksimal 10 Menit

Ia menyinggung di mana suara MUI saat Jusuf Kalla mengatakan hal tersebut.

"Waktu Pak JK ngeluh pengeras suara di masjid jelek 75 persen, yang ngaku MUI itu mana suaranya?" kata Gun Romli, dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Selasa (22/2/2022).

"Kok waktu itu tidak kedengaran? Apa karena sekarang dari Gus Yaqut?" imbuhnya.

Diketahui, Jusuf Kalla pernah mengungkapkan bahwa sebagian besar speaker masjid di Indonesia mengeluarkan suara jelek.

Jusuf Kalla menilai suara dari toa masjid itu bisa didengar tetapi tidak dapat dimengerti.

Baca Juga: Anwar Abbas Tanggapi Aturan Pengeras Suara Masjid: Jangan Disamakan untuk Semua Daerah

Hal tersebut diungkapkan oleh Jusuf Kalla saat menghadiri Tablig Akbar Maulid Nabi Muhammad pada 19 Oktober 2021 lalu.

JK awalnya berbicara mengenai peran masjid di zaman Nabi Muhammad.

Kemudian, JK bercerita mengenai kunjungannya ke Masjid Agung di Semarang dan Masjid Raya di Bandung.

"Ada hal yang paling bersamaan ialah kalau orang bicara khotibnya bisa mendengar, cuma tidak mengerti, sistem yang semuanya keliru, didengar membisingkan telinga, dua-duanya," ucapnya.

JK mengatakan, Dewan Masjid memiliki program untuk perbaikan sound system masjid sejak 10 tahun.

"75 persen masjid di Indonesia jelek suaranya, didengar tidak mengerti, sedangkan waktu kita di masjid itu 80 persen mendengar, 20 persen ibadah atau salat," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI