Suara.com - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyebut bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi pilihan yang lebih realistis bagi Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal ini, kata Adib, dibandingkan putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut bertarung dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.
"Kalau saya kira AHY lebih realistis, kalau melihat politik dan track record-nya, mending tarung di Pilkada DKI dibanding di Pilpres. Apalagi Demokrat terlempar dari lima besar," kata Adib dikutip dari SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Selasa (22/2/2022).
Pengamat politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang itu mengatakan, jika bertarung di Pilkada DKI Jakarta, sosok yang tepat untuk mendampingi AHY, yakni mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Baca Juga: AHY Sowan ke Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Pengamat: Untung Banyak
Adib menilai, pengalaman Airin memimpin Tangsel selama dua periode atau 10 tahun (2011-2021), dirasa cukup untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Saya kira kalau Pilkada DKI, duet AHY Airin paling realistis, Duet AHY dan Airin sangat menarik," kata Adib.
"Kalau Anies Baswedan saya kira akan fokus ke Pilpres. Karena banyak parpol yang memang tertarik dengannya. Apalagi dia potensial, elektabilitasnya juga tinggi," sambungnya.
Adib menambahkan, dirinya menduga Partai Gerindra akan mengusung Airin dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Saya menduga Gerindra juga bakal mengambil Airin karena mereka yang memunculkan namanya (pertama kali dalam bursa kandidat) di (Pilkada) DKI," ujar Adib.
Baca Juga: Sowan ke Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, AHY: Demokrat Miliki Kesamaan dengan NU
Pasangan dengan Sylviana Murni
Diketahui, AHY sebelumnya pernah mengikuti Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 silam sebagai calon gubernur. Kala itu, ia berpasangan dengan Sylviana Murni yang kekinian menjadi anggota DPD RI.
Pasangan AHY-Sylvi gagal lolos ke putaran kedua Pilkada DKI Jakarta setelah hanya memperoleh suara 17,06 persen.
AHY-Sylvi kalah bersaing dengan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang kemudian terpilih jadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.