Suara.com - Kasus positif Covid-19 di Jakarta kembali bertambah pada Senin (21/2/2022) ini. Penambahan hari ini mencapai 5.358 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan dari data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dilakukan tes PCR sebanyak 50.722 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, 42.099 orang dites PCR hari ini. Hasilnya 5.358 kasus positif.
"Kasus baru dengan hasil 5.358 positif dan 36.741 negatif," tulis Dwi dalam keterangannya, Senin (21/2/2022).
Baca Juga: Omicron Serang Warga Natuna, Kasus Terbanyak Capai 15 Pasien
Dwi menuturkan, pihaknya juga melakukan tes Antigen ke 42.912 orang hari ini. Hasilnya 3.848 positif dan 39.064 negatif.
Dari kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.055.584 dengan tingkat kesembuhan 93 persen. Kemudian total 14.382 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,3 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8 persen.
Lebih lanjut Dwi memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini turun 6.532 kasus. Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 65.059.
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," tutur Dwi.
Dwi melanjutkan bahwa target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen). Artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
Baca Juga: Dokter Reisa Bersyukur Covid-19 yang Mendominasi Saat Ini Adalah Varian Omicron
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu lalu. Dalam seminggu terakhir ada 362.314 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 887.754 per sejuta penduduk," tambahnya.
Adapun untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta kata Dwi sebesar 17 %, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12 persen.
"WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," katanya.