Kinerja Himbara Dinilai Positif, Erick Thohir : Buah Hasil Transformasi BUMN

Senin, 21 Februari 2022 | 20:37 WIB
Kinerja Himbara Dinilai Positif, Erick Thohir : Buah Hasil Transformasi BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto : Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bank-bank milik pemerintah ini aktif mencari ceruk pertumbuhan berkualitas di masa pandemi agar penyaluran dapat tumbuh lebih positif pada tahun kedua pandemi. 

Hal ini pula yang akhirnya berdampak pada penyerapan tenaga kerja kembali guna meningkatkan kembali kapasitas produksi industri, sekaligus memulihkan daya beli masyarakat. 

“Caranya bank pemerintah wajib mengucurkan kredit ke sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Untuk itu, bank pemerintah suka tak suka harus menyalurkan kredit ke sektor manufaktur, pertanian, dan infrastruktur,” sebut Paul, Senin (21/2/2022). 

Sebagai gambaran, BNI misalnya, bank yang diberi mandat sebagai bank Himbara yang go global. Paul berpendapat, sejatinya spesialisasi bisnis BNI di segmen perdagangan internasional (trade finance) sudah berjalan lama.

Hal ini didukung dengan minimal enam kantor cabang luar negeri. Sebut saja, New York, Tokyo, London, Hong Kong, Singapura, dan Seoul. "Apalagi jumlah kantor cabang luar negeri akan terus bertambah sebagai sayap bisnis internasional,” kata dia. 

Di pihak lain, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, kinerja tantangan terbesar bagi Himbara ke depan adalah investasi yang tidak murah, khususnya bagi yang baru mempunyai anak usaha bank digital. Pasalnya, investasi diperlukan tidak hanya untuk pegembagan aplikasi tapi juga user experience dan cyber security. 

“Bank BUMN yang punya anak usaha bank digital di tahun-tahun awal biaya operasionalnya meningkat signifikan, modal yang dibutuhkan untuk investasi dari bank konvensional,” ucap Bhima. 

Dia mencontohkan, seperti BNI yang baru saja mengakuisisi Bank Mayora yang akan dijadikan bank digital. Pada awal pembentukannya perseroan harus menyiapkan investasi di bidang teknologi, SDM, serta sistem pelayanan. Investasi itu dipastikan sangat mahal dan akan menguras modal tahun awal. 

Tantangan lainnya, tambah Bhima, adalah BNI belum memiliki ekosistem seperti halnya bank digital swasta yang memiliki ekosistem e-commerce atau ride hailing. “Meski demikian, ke depan setelah model bisnis teruji dan dapat respons positif dari nasabah, akan meningkatkan profitabilitas BNI,” ujar Bhima. 

Baca Juga: Relawan Baraya Dukung Menteri BUMN Erick Thohir Calon Presiden 2024

Keberhasilan BNI mengembangkan bank digital, lanjut Bhima juga dipastikan akan berdampak pada prospek saham BBNI. Apalagi jika bank digital milik BNI bisa melakukan customer acquisition secara cepat. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI