Suara.com - Pemerintah menyiapkan saluran siaga atau hotline bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman), tapi belum bisa mengakses pelayanan telemedisin gratis.
Di samping itu, pemerintah juga memperluas layanan konsultasi dokter dan paket obat gratis bagi pasien isoman ini ke Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Layanan ini diluncurkan setelah efektivitas layanan telemedisin isoman bagi pasien tanpa gejala dan bergejala ringan, dipertanyakan relawan Lapor Covid.
Bagaimana cara mendapat layanan siaga isoman mandiri dan bagaimana pasien dengan hasil antigen positif kini bisa menggunakan layanan telemedisin isoman?
Baca Juga: Kini Telemedisin Bisa Digunakan Pasien dengan Hasil Antigen Positif COVID-19
Baca juga:
- Pasien Covid di RS terus meningkat didominasi pasien bergejala ringan, efektivitas layanan telemedisin dipertanyakan
- Omicron menyebar cepat, pasien Covid di rumah sakit meningkat, intervensi pemerintah disebut 'tidak efektif'
- Beberapa negara sudah melonggarkan pembatasan sosial virus corona, bagaimana dengan Indonesia?
Pemerintah menyiapkan saluran siaga atau hotline bagi masyarakat yang menjalani isoman karena terinfeksi Covid-19, namun belum bisa mengakses pelayanan telemedisin gratis.
Berdasarkan keterangan pers Kemenkes yang dikutip dari Antara, Sabtu (19/02), "warga yang membutuhkan layanan konsultasi kesehatan dari jarak jauh bisa menghubungi WhatsApp Kementerian Kesehatan di nomor 0811-1050-0567, pusat pelayanan 119 ext. 9, serta alamat surel [email protected]."
Layanan telemedisin gratis ini dapat diakses oleh warga yang menjalani pemeriksaan antigen maupun RT-PCR di laboratorium-laboratorium afiliasi Kemenkes.
Sementara, syarat mereka yang mendapatkan layanan ini adalah warga berusia 18 tahun ke atas, berdomisili di Jabodetabek, Karawang, Bandung, Semarang Raya, Surakarta Raya, Kota Yogyakarta, Surabaya Raya, Malang Raya, Kota Denpasar, dan Nusa Dua.
Baca Juga: Pemerintah Memperluas Layanan Telemedisin, akan Hadir di Balikpapan dan Banjarmasin
"Setelah minggu kedua Februari layanan ini diperluas hingga kota-kota besar Jawa-Bali," Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Telemedisin diperluas
Sejak diluncurkan pertama kali saat gelombang varian Delta tahun lalu, pemerintah berencana untuk memperluas layanan telemedisin ke kota-kota besar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Perluasan layanan dimulai Sabtu (19/02).
"Layanan telemedisin terus ditingkatkan dan diperluas untuk membantu agar masyarakat yang isoman memperoleh fasilitas pengobatan yang memadai, sehingga mereka tak perlu dirawat di rumah sakit," kata Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Berdasarkan laporan Kemenkes per 14 Februari, pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan menggunakan telemedisin di Jawa dan Bali mencapai 158.075 orang. Sebanyak 136.028 orang di antara mereka sudah menerima layanan konsultasi daring dan resep obat.
Sebanyak 129.100 obat yang diresepkan telah dikirim ke rumah pasien.
Layanan saluran siaga bagi pasien isoman dan perluasan layanan telemedisin ini ditempuh setelah efektivitasnya dipertanyakan oleh relawan Lapor Covid.
"Banyak informasi keluhan lewat medsos. Pengiriman obat untuk pasien isoman terlambat," kata relawan Lapor Covid Firdaus Ferdiansyah kepada BBC News Indonesia beberapa waktu lalu.
Apa itu layanan telemedisin?
Layanan telemedisin isoman sudah diterapkan sejak gelombang varian Delta di Indonesia pertengahan tahun lalu.
Sasaran layanan telemedisin isoman adalah pasien positif tanpa gejala atau gejala ringan, berusia minimal 18 tahun, kondisi rumah layak isoman, dan diperiksa di wilayah Jabodetabek. Namun, belakangan ini pemerintah telah memperluas jangkauan layanan di luar Jawa dan Bali.
Layanan dari pemerintah ini menyediakan konsultasi dengan dokter secara daring dan pengiriman paket obat gratis bagi pasien yang menjalani isoman.
Sebanyak 17 platform terlibat dalam layanan ini, yaitu Aido Health, Alodokter, GetWell , Good Doctor, Halodoc, Homecare24, KlikDokter, KlinikGo, Lekasehat, LinkSehat, Mdoc, Milvik Dokter , ProSehat, SehatQ, Trustmedis, Vascular Indonesia, YesDok
Bagaimana mendapatkan layanan ini?
Syarat utama mendapatkan layanan ini adalah pasien melakukan tes PCR di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan.
Jika hasilnya positif, laboratorium akan mengirim data hasil pemeriksaan ke database Kemenkes. Setelah itu pasien akan menerima pesan Whatsapp dengan centang hijau secara otomatis, seperti disebut dalam keterangan kemenkes.
Namun, jika pasien tidak mendapatkan pemberitahuan ini, maka pasien bisa memeriksa NIK secara mandiri di situs https://isoman.kemkes.go.id.
Setelah pasien mendapatkan pemberitahuan melalui WhatsApp, maka pasien bisa melakukan konsultasi secara daring dengan dokter di salah satu 17 layanan telemedisin.
Caranya, tekan link di pesan WhatsApp dari Kemenkes atau di tautan yang muncul saat pengecekan NIK mandiri di https://isoman.kemkes.go.id/pandan, lalu masukkan kode voucher untuk mendapat konsultasi dan paket obat gratis.
Selesai konsultasi, dokter akan memberikan resep digital sesuai kondisi pasien dan resep dapat ditebus melalui https://isoman.kemkes.go.id/pesan_obat.
Hanya pasien kategori layak isoman (tanpa gejala atau ringan), yang akan mendapatkan obat dan vitamin secara gratis.
Paket obat gratis apa saja yang dikirim?
Obat gratis yang didapatkan pasien berupa Paket A untuk pasien tanpa gejala, terdiri dari multivitamin C, B, E, dan Zinc 10 tablet.
Sementara itu, Paket B untuk pasien bergejala ringan terdiri dari multivitamin C, B, E, dan Zinc 10 tablet, Favipiravir 200mg 40 kapsul, atau Molnupiravir 200 mg - 40 tab dan parasetamol tablet 500mg (jika dibutuhkan).